KENDARI, TRIBUNBUTON.COM (Bintang Saliki)
Masker di Kota Kendari mengalami kelangkaan di pasaran. Kalaupun ada harganya naik dua kali lipat dari harga normal.
Salah satu penjual masker di Pertigaan kampus, Budi, mengatakan harga masker mengalami kenaikan harga sejak Februari lalu. Sebelumnya harga per dus Rp 25 rb sampai Rp 30 rb, sekarang ini harganya berkisar Rp 80 rb sampai Rp 100 rb per dus.

“Saya tidak lagi mendapatkan pasokan masker di grosir,” ujarnya, Rabu 4 Maret 2020.
Dia membeberkan jika ia sudah berkeliling ke sejumlah apotik sejak tiga minggu lalu. Tapi di apotek pun sudah tidak menjual masker alias kosong.
Pada kondisi saat ini, Budi mengaku mengecer masker di harga Rp 5rb per lembar. Padahal biasanya harga masker Rp 2500 per lembar, itu pun hanya berkisar 10 orang yang membeli per harinya.
Budi berharap stok dan harga masker bisa kembali normal. “Karena masker itu cuma sekali pake, kalau harganya mahal kasian juga pembeli,” katanya.
Pantauan di sejumlah apotek, rata-rata masker kosong. TRIBUNBUTON (tribunbuton.com) mengkroscek ke sejumlah apotek lainnya dengan cara menanyakan stok masker, jawabanny rata-rata sama, yaitu masker kosong.
Senada dengan Budi, diungkapkan Putri Pajriani Asrul. Putri adalah apoteker penanggung jawab, di salah satu apotek resmi di Kota Kendari. Menurut dia, stok masker tidak ada sejak Februari lalu.
“Kami sendiri sulit untuk mencari masker yang kami pakai saja kami beli di luar,” kata Putri.
Meski demikian, masker pernah masuk di apoteknya sekira 10 bungkus namun langsung habis terjual. Putri juga berharap jangan ada yang memanfaatkan situasi sehingga masker langka di pasaran.(#)
Editor: Yuhandri Hardiman