KENDARI, TRIBUNBUTON.COM – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, Ojan, seorang pria yang akrab disapa Dokter Aki, menekuni bidang usaha reparasi aki. Bisnis ini masih kurang digeluti banyak orang.
“Usaha ini sa pilih karena selain banyak penggunanya tapi hanya sedikit yang mau tekuni bisnis reparasi aki. Saya ingin berbeda,” ungkap Ojan saat ditemui di tempat usahanya di BTN Kendari Permai.
Selama lima tahun terakhir, usaha Ojan terus berkembang. Omset mencapai kisaran Rp10 sampai Rp 13 juta per bulan. Ia mengaku sering terkendala kekurangan stok karena tingginya permintaan dari pelanggan.
“Banyak orang yang berpikir harus membeli aki baru. Padahal, aki yang rusak masih bisa diperbaiki dengan biaya hanya setengah dari harga baru,” jelasnya.
Selain membantu meringankan beban keuangan pelanggannya, Ojan juga berharap usahanya dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah aki yang berpotensi mencemari lingkungan.
“Semoga dari usaha ini, saya bisa membantu banyak orang dan sekaligus menjaga lingkungan dari limbah aki,” tambahnya. (Deden)