KABAENA, TRIBUNBUTON.COM
Seorang elayan cumi-cumi asal Desa Tapuhaka, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, Provinsi Sultra Wahyudin (38) dinyatakan hilang saat melaut bersama kemenakannya La Ami pada Senin 14 September 2020. Lima hari kemudian jenazahnya ditemukan terapung.

Kades Tapuhaka, Dedi Darno, menjelaskan korban dan La Ami (14) pergi melaut pada pukul 04.00 Wita dinihari. Pada saat La Ami hendak pulang, ia menemukan perahu milik Wahyudin mengapung tanpa ada orangnya.
“Karena penasaran didekatilah perahu itu, ternyata tidak ada orangnya, kemudian La Ami menyalakan mesin katintingnya kemudian memutari areal lokasi mancing sembari meneriaki nama Wahyudin, namun tak ada jawaban,” jelas Dedi Darno, dihubungi via telepon.
Karna sudah tidak ada tanda-tanda, La Ami pergi kedaratan melaporkan kepada enam orang temannya. Informasi ini diteruskan ke pihak Pemdes Tapuhaka, warga dan Polsek Kabaena Timur.
Pihak keluarga dari Pasikuta, Desa Lengora Mawasangka ikut melakukan pencarian. Dan pada hari ini, Jumat 18 September 2020, mayat Wahyudin ditemukan terapung dengan kondisi badan kaku.
Setelah dievakuasi, mayat nelayan diserahkan kepada pihak kelurga untuk dimakamkan. (p1)