BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Beberapa hari ini situasi di Kota Baubau kurang kondusif dengan beberapa kejadian. Di antaranya pembacokan, pencurian, dan pembusuran. Hal ini membuat rasa aman dan nyaman masyrakat Kota Baubau menjadi terganggu.
Ketua Umum HMI Cabang Baubau melalui Ketua Bidang Partisispasi Pembagunan Daerah, meminta aparat kepolisian dalam hal ini Kapolres Baubau untuk melakukan tindakan-tindakan preventif dalam meningkatkan keamanan. Karena persoalan keamanan merupakan tanggung jawab kepolisian seperti yang termaktub dalam UU No.2/2002 pasal 13.
“Yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan perlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat,” jelasnya via rilis.
Ini juga dikuatkan dengan 16 program kerja priorita Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi pasca dilantik presiden pada 27 Januari 2021. Di antaranya, peningkatan kinerja penegakan hukum, peningkatan kinerja pemeliharaan khambtimas, menjamin keamanan program prioritas nasional, dan penguatan penanganan konflik sosial.
Hal ini menjadi penting setelah kebutuhan fisiologi manusia terpenuhi. Kebutuhan selanjutnya adalah security and safety needs (keamanan dan keselamatan).
Rahman Ruwia, menilai Polres Baubau belum sepenuhnya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban Kota Baubaum Dengan melihat kejadian kriminal berturut-turut tiap malam seperti pembacokan 2 pemuda di Lamangga yang dilakukan oleh Orang Tak Dokenal (OTK), pencurian di Lorong Alia yang sempat terekam CCTV, pencurian HP dan penodongan sajam di Kuda Putih serta pembusuran beberapa malam lalu.
Rahman menyampaikan, kepada Polres Baubau untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban. Sehingga terwujud stabilitas keamanan dan ketenteraman bagi masyarakat.
“Jika persoalan tersebut tidak segera disikapi untuk menemukan para pelaku yang meresahkan masyarakat, dikhawatirkan kepercayaan civil society terhadap Kepolisian akan meredup,” tutupnya. (yhd)
