BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Untuk mencegah terjadinya stunting terutama pada Bayi, Balita dan Ibu hamil. Instansi terkait di Kota Baubau berencana menerapkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada warga.
Kepa Dinas Kesehatan Kota Baubau melalui Kepala Puskesmas (Kapus) Katobengke, Budi Utama SKM.MKM, mengungkapkan program PMT itu baru pada tahap perencanaan. Pihaknya terlebih dahulu membahas bersama para Kader Posyandu di wilayahnya sebagai pelaksana PMT.
“Kita estimasi dulu berapa biaya yang dikeluarkan, kemudian kita rapat bersama Kader Posyandu. Dananya sudah siap, tinggal kita panggil untuk persamaan persepsi,” ungkap Budi Utama, ditemui di kantornya. Selasa 28 Januari 2024.
Program PMT itu lanjut Budi Utama, bukan hanya menyasar Bayi, Balita dan Ibu hamil yang kekurangan energi dan kalori. Tapi juga ditujukan pada warga kurang mampu yang minim gizi. Saat ini pihaknya terus melakukan evaluasi berkala guna menginventarisir warga yang berhak menerima PMT saat direalisasikan.
“Untuk mengetahui siapa yang kurang begitu (gizinya, red.) Ada dari tenaga medis, tiap hari kami libatkan semua staf Puskesmas (Katobengke) untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PMT,” ujarnya.
Dikatakannya, yang menjadi prioritas utama dalam program itu adalah bayi dan balita. Yang kemudian akan dilakukan pengecekan jika terjadi gangguan kesehatan, untuk menentukan tindakan medis yang akan dilakukan.
“Bayi dan Balita ini rentan, mulai berat badannya, tinggi badannya, kemudian lingkar kepalanya, itu semua akan diperiksa. Kalau ternyata kebutuhan gizinya kurang, maka akan diberikan PMT itu,” katanya.
Kepala Puskesmas Katobengke berharap seluruh elemen masyarakat mulai dari Bayi hingga Lansia, dapat memeriksakan kesehatannya di posyandu terdekat. Sehingga bksa mendeteksi penyakit yang diderita serta mengetahui cara penanganannya.
“Kan sekarang sistemnya ILP (Integrasi Layanan Prima), ini dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia sudah harus ke posyandu untuk memastikan kesehatan mereka,” tutupnya.
Untuk diketahui, stunting merupakan keadaan dimana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya. Karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.
Laporan: La Ode Adrian Dwi Putra