KENDARI, TRIBUNBUTON.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Asya Ratu Communication (ARC) menyelenggarakan kegiatan Dewan Pelajar Sultra 2023.
Kegiatan yang diikuti 34 siswa tingkat SMA sederajat se-Sultra yang berlangsung 20 – 25 November 2023 itu. Bertujuan memberikan pemahaman politik kepada generasi muda. Dengan mengusung tema “Kaum Muda Wujudkan Pemilu Ramai, Kritis, dan Berintegritas.”
Dikutip dari laman sosial media Dinas Kominfo Sultra. Kegiatan tersebut dibuka langsung Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto. Purnawirawan Polri itu yang mengapresiasi gagasan Ketua DPRD dan panitia dalam menyelenggarakan Dewan Pelajar 2023.
Dalam interaksinya dengan siswa peserta kegiatan. Pj Gubernur Sultra membahas konsep Multiple Intelligence. Sebuah teori kecerdasan manusia yang dibedakan menjadi delapan modalitas. Dia merinci, setiap jenis kecerdasan mulai dari kecerdasan spasial hingga kecerdasan naturalistik memberikan wawasan yang mendalam kepada para peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Sultra memberikan pesan inspiratif kepada para peserta. Mengajak para siswa untuk bermimpi setinggi langit dan mengabdi dengan prestasi dan inovasi. Andap Budhi Revianto, juga menekankan pentingnya berani mengemukakan pendapat sebagai ciri seorang pemimpin.
Ketua DPRD Sultra, Abdurahman Saleh, mengatakan Dewan Pelajar merupakan sebuah langkah pembelajaran politik bagi generasi muda, khususnya pelajar tingkat SMA/SMK/MA.
Dewan Pelajar Sultra 2023 lanjut Ketua DPRD Sultra, tidak hanya menjadi wadah pembelajaran politik, tetapi juga ajang untuk memperkuat jati diri dan keberagaman budaya Sulawesi Tenggara.
“Melalui kegiatan seperti ini diharapkan generasi muda dapat tumbuh sebagai pemimpin yang berkualitas dan memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya partisipasi dalam proses politik yang ramai, kritis, dan berintegritas” pesannya.
Salah satu sorotan utama dari kegiatan ini adalah partisipasi 34 siswa yang menampilkan representasi budaya Sulawesi Tenggara melalui pakaian adat daerah masing-masing.
Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman para peserta, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya daerah. (Tribunbuton.com/adm)