WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Solidaritas Mahasiswa Pemuda Pelajar (SMPP) Waitii Raya Tomia, Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa (Unras). Rabu 5 April 2023.
Aksi Unras yang dilaksanakan dibeberapa titik seperti simpang lima, rujab Camat Tomia dan Tomia Timur tersebut. Meminta Bupati Wakatobi, H Haliana, konsisten merealisasikan janji politiknya saat kampanye Pilkada 2020 lalu.
Malik, jenderal lapangan dalam aksi itu mengungkapkan sejak Wakatobi lahir sebagai daerah otonom 2003 silam. Baru ditemukan di rezim pemerintahan saat ini dimana hampir dua tahun menjabat. Yang terlihat hanya pemutasian dan bagi-bagi jabatan setiap waktu.
Dampak dari program mutasi dan bagi-bagi jabatan itu lanjut Malik, pembangunan di Kabupaten Wakatobi khususnya di pulau Tomia nihil. SMPP Waitii Raya menuding jika hal itu dipicu Bupati Wakatobi hanya fokus pada program mutasi dan bagi-bagi jabatan.
“Sangat disayangkan, Bupati Wakatobi adalah Bupati mutasi yang hanya fokus pada program mutasi dan bagi-bagi jabatan. Akhirnya, tidak ada pembangunan yang terlihat khususnya di tanah Fungka Barakati pulau Tomia,” ungkap Malik.
Menurut SMPP Waitii Raya, janji politik Bupati Wakatobi yang telah tertuang dalam visi misi rezim saat ini, masih terlalu banyak belum terealisasi. Bahkan, tahun lalu (2022, red) ada beberapa program sudah launching namun tidak ditindak lanjuti.
“Visi misi Bupati Haliana sampai saat ini masih banyak belum terealisasi. Antara lain dokter spesialis, transportasi satu pulau satu unit speed dan merdeka belajar yang tahun lalu sudah ada penyerahan secara simbolis oleh Bupati Wakatobi kepada beberapa orang mahasiswa yang diwakili orang tua masing-masing,” tegas Malik.
Lebih ironi kata Malik, penyerahan secara simbolis itu tidak berlanjut pada realisasi yang sebenarnya. Belum lagi janji politik lainnya seperti anggaran Rp 1 Milyar per desa, yang hingga kini tidak terealisasi. Ini semua akan menjadi masalah di tengah masyarakat pulau Tomia.
Kunjungan kerja Bupati Wakatobi seperti Safari Ramadhan ke setiap pulau diantaranya pulau Tomia. SMPP Waitii Raya menilai jika program itu hanya menghabiskan anggaran yang tidak bermanfaat. Sementara masyarakat Wakatobi sangat menunggu realisasi janji politiknya.
“Ingat, kami haramkan Bupati Wakatobi menginjakkan kaki di Fungka Barakati pulau Tomia. Jika hanya membawa kebohongan dan janji semata,” Malik, memberikan warning.
SMPP Waitii Raya memberikan ultimatum terhadap Bupati Wakatobi, H Haliana. Jika dalam kurun waktu 1×24 jam janji Bupati Wakatobi dan realisasi anggaran bidik misi merdeka belajar tidak tersalurkan. Maka SMPP Waitii Raya – Kendari meminta dengan tegas kepada Bupati Wakatobi untuk mengundurkan diri dari jabatannya. (Tribunbuton.com/adm)