GUBERNUR SULTRA TERIMA ANUGERAH PENA EMAS DARI PWI

485

MEDAN, TRIBUNBUTON.COM – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, mengatakan Pena Emas merupakan penghargaan tertinggi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada warga adalah suatu yang luar biasa. Karena mendorong komitmen seseorang dalam membangun daerah khususnya.

“Terimakasih dan apresiasi setinggi – tingginya kepada Pers karena telah setia membela kepentingan rakyat, kepentingan bangsa dan negara. Dan telah menjadi mitra strategis pemerintah. Kami berharap dapat selalu dekat dengan insan Pers dan dapat terus bersahabat dengan pers,” terang Ali Mazi, usai menerima penganugerahan Pena Emas PWI Pusat dirangkaian Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Medan, Sumatera Utara tahun 2023.

Gubernur Sultra, dalam pemaparannya mengangkat tema tentang Peran dan Dedikasi Mendorong Kebebasan Pers Dalam Mewujudkan Percepatan Pembangunan Daerah dihadapan pemateri PWI Pusat dan PWI Sultra, berlangsung di salah satu hotel ternama di Kota Medan, Rabu 8 Februari 2023.

Kehadiran media lanjut Ali Mazi, sangat penting karena menjadi wadah informasi dan dapat mengedukasi terlebih di tengah gencarnya sosial media saat ini yang dengan mudah adanya informasi hoaks.

“Kami yang memiliki rasa bangga dan hormat kepada Pers, tak lupa mengajak kepada semua insan Pers Indonesia untuk dapat memaksimalkan perannya sebagai penguat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman,” ujar Gubernur Sultra.

Ketua PWI Sultra, Sarjono, mengatakan peringatan HPN tanggal 9 Februari 2023 di Medan, Sumatera Utara akan dihadiri Presiden, Joko Widodo.

Kata Sarjono, HPN 2023 menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat Pers Sultra, Pemerintah Provinsi Sultra, dan segenap kalangan. Sebab Gubernur Sultra, Ali Mazi memperoleh penghargaan tertinggi dari PWI yakni Anugerah Pena Emas PWI Pusat.

Sarjono, menjelaskan HPN menjadi komitmen bersama khususnya masyarakat Pers untuk bekerja profesional dengan instrumentnya UU Pers dan kode etik jurnalistik dan perilaku.

“Apalagi bagi kalangan pers dalam menghadapi kontestasi politik yang sekarang sudah mulai bergulir dan puncaknya 2024 ini adalah tantangan. Kalangan pers masihkah bisa mempertahankan kehormatan profesi yang menjadi cita-cita kita bersama. Pers ini bekerja untuk publik, hadir untuk menyehatkam publik. Ini yang menjadi cita-cita pers dalam menjalankan profesinya,” tandasnya. (Tribunbuton.com/adm)