WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Anggota Komisi II DPR RI, Ir Hugua, mengajak generasi muda untuk bercita-cita tinggi menjadi orang sukses. Karena kunci kesuksesan berawal dari semangat juang dan cita-cita tinggi.
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah singkat di hadapan sejumlah siswa -siswi setingkat SMA di gedung SMAN 1 Tomia Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Selasa 18 Oktober 2022.
Dihadapan sejumlah siswa-siswi SMA gabungan SMAN 1 dan SMAN 2 Tomia. Hugua, memberikan motivasi untuk bercita-cita tinggi. Selain itu juga, menghargai budaya dan kearifan lokal menjadi penunjang utama mencapai impian.
“Jangan berpikir dengan latar belakang kehidupan keluarga yang dirasa kurang. Abaikan semua rasa minder dan malu dengan keterbatasan. Fokus pada cita-cita sembari berjuang dan berdoa. Insya Allah, impian anda akan terkabul,” nasehat Hugua.
Pada kesempatan itu pula, Hugua, memberikan contoh cerita kelam kehidupan orang tuanya yang tidak sebaik anak seusianya. Bahkan diusia masih anak-anak (usia SD) harus kehilangan ibu untuk selamanya. Memenuhi panggilan Tuhan Yang Maha Esa.
“Anda harus yakin dan percaya diri. Bila perlu mengidolakan salah seorang figur sukses agar ada panutan. Misalkan, jika anda idolakan Pak Joko Widodo. Suatu saat nanti anda pasti menjadi Presiden seperti Pak Joko Widodo,” Hugua, menyarankan.
Hugua, menambahkan generasi muda khususnya di Wakatobi harus ada patron. Seperti kesuksesan beberapa orang tokoh-tokoh politik asal Wakatobi yang berkiprah dan bernah menjadi tokoh politik nasional di Senayan seperti Nurdin Manggu, Djeni Hasmar, Wa Ode Nurhayati dan Hugua.
“Harus ada patron ditingkat nasional, sehingga regeneras tidak pernah putus. Begitupun jika ingin jadi pengusaha sukses harus ada panutan dan lain sebagainya,” saran Hugua.
Kemudian, untuk menjadi orang sukses. Ada beberapa sifat dan perilaku yang harus mulai dikurangi sedikit demi sedikit di era keterbukaan informasi dan teknologi moderen.
“Jangan terlalu terkenal dengan teknologi, dalam artian bahwa tidak ikut tenggelam dalam kereta kuda tak berseri dan tenggelam dalam lumpur tak berujung,” Hugua, mengakhiri dengan pribahasanya. (Tribunbuton.com/adm)