
WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) termasuk satu dari enam daerah pengembangan destinasi pariwisata prioritas nasional. Namun Wakatobi adalah salah daerah yang diprioritaskan.
Dimana, Word Bank bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggenjot proses akselarasi sertifikasi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata.
Kepa Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Nadar SIP.MSi, mengatakan target kuota nasional untuk sertifikasi SDM Pariwisata sebanyak 45 ribu. Dan Wakatobi mendapat 4.500.
Kendati memperoleh kuota begitu banyak lanjut Nadar, kuota tersebut diprediksi tidak akan terserap sekaligus. Mengingat kondisi pariwisata paska Pandemi Covid-19 masih sangat terasa.
“Wakatobi mendapat kuota 45 ribu, namun target kita tahun ini 1.500. tahun depan kita upayakan target sisa 3.000 itu bisa terserap keseluruhan,” terang Nadar, usai uji sertifikasi SDM Pariwisata Wakatobi beberapa waktu lalu.
Menurut Nadar, destinasi pariwisata prioritas yang disandang Wakatobi menguntungkan Sultra secara umum. Karena ada beberapa daerah di Sultra dibuka juga kesempatan uni sertifikasi.
“Destinasi pariwisata Wakatobi menguntungkan Sultra secara umum. Karena kesempatan juga dibuka di Kendari, Baubau, Buton, Kolaka, dan beberapa daerah lainnya di Sultra untuk ikut bersama uji kompetensi,” beber Nadar.
Nadar, mengakui meskipun dibeberapa daerah di Sultra dibuka juga uji kompetensi. Namun komitmen Pemkab Wakatobi dengan Kementerian Pariwisata, akses prioritas tetap diberikan untuk Wakatobi. Baik itu kepesertaan maupun lokasinya.
“Saat ini juga kita sedang memperjuangkan bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan uji kompetensi, kedepan bukan hanya uji kompetensinya. Tapi di integrasikan dengan pelaksanaan pelatihannya. Jadi didahului dengan pelaksanaan pelatihan kemudian diikuti proses sertifikasi sesuai skema bidang,” ujar Kadis Pariwisata Wakatobi.
Nadar, menambahkan saat ini Pemkab Wakatobi sedang mengusulkan skema bidang yang benar-benar sesuai kebutuhan Wakatobi.
“Jadi walaupun ada empat klaster utama tapi masih ada skema-skema bidang lain yang kita yakini sesuai dengan karakter dan kebutuhan kita di Wakatobi,” tutup Nadar. (Tribunbuton.com/adm)