BUTUR, TRIBUNBUTON.COM – Salah seorang warga Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra), La Fina, berharap Pemkab Butur bisa membangun fasilitas dan peralatan kesehatan yang standar.
Harapan itu berawal ketika keluarganya (istri, red) menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Butur. Dimana, istrinya dinyatakan kekurangan Hemoglobn (HB). Dari situlah dia merasa jika ada salah satu fasilitas pelengkap di RSUD Butur yang mesti dilengkapi.
“Istri saya kurang HB dan butuh darah. Tapi di RSUD ini tidak ada bank darah. Pemerintah harus siapkan fasilitas bank darah, jika ada pendonor atau pasien butuh transfusi darah maka persediaan langsung ada,” harap La Fina, ditemui di RSUD Butur, Jumat 30 September 2022.
Dengan kondisi itu lanjut La Fina, pihaknya terpaksa harus mengeluarkan anggaran lebih banyak lagi untuk mendapatkan darah di Kota Kendari. Itu pun mengalami kendala karena faktor non teknis.
“Kita dapat darah di Kota Kendari. Namun harus di cocokan terlebih dahulu dengan golongan darah istri saya ini. Ketika kita kirim sampel darah istri saya ini ke Kendari, ternyata dalam sampel darah itu telah bercampur air dalam box. Sehingga gagal untuk diketahui kesamaan golongan darah itu,” La Fina, berkeluh kesah.
La Fina, sekali lagi sangat berharap Pemkab Butur memikirkan serta mempertimbangkan pembangunan tempat penyimpanan darah. Sehingga masyarakat dapat langsung merasakan manfaatnya. Terlebih di RSUD Butur merupakan tempat pelayanan kesehatan rujukan di 10 Puskesmas yang ada di Buton Utara.
“Saya harap, semoga dipercepat pembangunan bank darah di RSUD ini. Agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak kita inginkan di masa-masa akan datang. Contohnya seperti yang saya alami saat ini, masyarakat tidak mampu tidak perlu lagi berutang dapatkan darah di kota,” harapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Butur yang dimintai tanggapannya terkait kendala dialami pasien belum dapat memberikan penjelasan. (Tribunbuton.com/Asm)
