PERINGATI HUT KE-13, PEMDA BUTUR GELAR DZIKIR DAN DO’A BERSAMA

599
Bupati Butur Abu Hasan didampingi Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso dan Dandim 1429 Butur, Letkol Kav. Khomaruddin, melaksakan Dzikir dan Do'a Bersama peringati HUT Butur ke 13. FOTO: ASMAN/TRIBUNBUTON.COM

BUTUR, TRIBUNBUTON.COM (Asm)

Dalam rangka memperingati HUT ke 13, Pemda Buton Utara (Butur) menyelenggarakan dzikir dan do’a bersama di pelataran Rujab Bupati Butur, Kamis malam 2 Juni 2020.

Bupati Butur Abu Hasan Beri sambutan pada HUT Butur ke 13. FOTO: ASMAN/TRIBUNBUTON.COM

Perayaan yang seyogyanya dilakukan dengan upacara bendera, pembacaan sejarah terbentuknya kabupaten yang berlandaskan asas Lipu Tinadeakono Sara, dan pelaksanaan sidang paripurna di Kantor DPRD Butur. Hal tersebut tidak dilaksanakan akibat wabah Covid 19 yang melanda dunia saat ini.

‘”Akibat wabah covid-19, pemerintah daerah memilih satu acara yang tidak mengurangi nilai kesakralan dalam memperingati semangat juang para tokoh-tokoh pemekaran Kabupaten Butur, yakni melaksanakan dzikir dan do’a bersama untuk kemajuan dan kedamaian daerah tercinta ini,” tutur Bupati Butur, Abu Hasan.

Ia berharap Buton Utara menjadi daerah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Pemda dan DPRD Butur berkomiten untuk menjadikan HUT Butur sebagai memontum sejarah yang tidak boleh dilupakan.

“Butur sebagai daerah otonom, baru berusia 13 tahun. Usianya masih sangat belia. Dari tahun ketahun kita sudah rasakan kemajuan masyarkatnya, kemajuan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan fisik infrastruktur,” jelasnya.

Abu Hasan mengatakan di masa pemerintahannya bersama Ramadio, tidak hanya membangun fisik dan infrastruktur. Akan tetapi membangun peradaban manusia.

“Artinya membangun peradaban itu adalah membangun secara menyeluruh. Bukan hanya fisik, jalanan dibangun, sarana olahraga dibangun. Pada saat yang bersamaan nilai-nilai moral, etika, dan nilai spritual keagmaan kita bangun. Adab sopan santun juga kita bangun, budaya serta religiusitas juga kita bangun. Itulah makna dari pembangunan peradaban,” jelasnya.

Landasan pembangunan akan kokoh dan kuat jika nilai-nilai peradaban kuat. Sehingga Butur tetap kuat menghadapi tantangan zaman di kemudian hari. Oleh karena itu pembangunan peradaban harus tetap dikembangkan di masa akan datang.

“Masih banyak harapan masyarakat yang belum bisa dipenuhi. Melalui momentum HUT ini mengajak seluruh jajaran dan lapisan masyarakat untuk merefleksi daerah yang baru menginjak usia 13 tahun, menuju arah yang lebih baik lagi,” tutupnya.(*)