RSUD BUTENG DIKECAM, BIARKAN BAYI SAMPAI MENINGGAL

1011
KETUA GMK: Rafi
  • Diduga Corona, Tetapi Bayi Itu Sejak Lahir di Rumah Saja Tidak ke Mana-mana

BUTENG, TRIBUNBUTON (ILW)

Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GMK) Kepulauan Buton mengecam tindakan RSUD Kabupaten Buton Tengah yang membiarkan pasien bayi usia tiga bulan sampai meninggal Selasa 7 April 2020. Bayi tiga bulan itu berdasarkan diagnosa awal, diduga suspect Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

Ketua GMK, Rafi, menjelaskan meninggalnya bayi umur 3 bulan memunculkan tanda tanya di masyarakat. Harusnya pihak RSUD mampu untuk memberikan hak-hak pelayanan kesehataaan terhadap masyarkat yang datang ke RSUD untuk merawat pasien bukan dilihat-lihat begitu saja.

“Harusnya ditangani sesuai SOP. Ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi, apakah memang tidak ada sebuah riset lebih dalam, lebih teliti sehingga apa yang terjadi di pasien bisa suspect virus corona?” kecam putra derah Kabupaten Buteng ini, Rabu 8 April 2020.

Terkait gejala Covid 19, Sulawesi Tenggara memiliki dua rumah sakit rujukan untuk pasien corona. Yakni RS Bahteramas di Kendari dan RSUD Palagimata di Kota Baubau. Bayi tersebut diduga demam biasa karena tidak pernah melakukan perjalanan ke mana-mana selain di dalam rumah.

(Pemda) Kabupaten Buteng diminta mengambil sikap, mengevaluasi kinerja pegawai RSUD Kabupaten Buteng atau memberikan sanksi kepada pegawai RSUD Buteng. “Saya berharap Pemda Kabupaten Buton Tengah, (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara agar kejadian semacam ini tidak terulang kedua kalinya terhadap pasien,” jelasnya.

RSUD Kabupaten Buteng harus bertanggung jawab atas peristiwa ini. RSUD Buteng diminta untuk membuktikan, apakah benar bayi usia tiga bulan yang meninggal itu menderita covid 19 (virus corona) ataukah hanya demam biasa?

“Jika tidak dapat dibuktikan, maka pohak RSUD Buteng harus disanksi,” tutupnya.(*)