BAUBAU, TRIBUN BUTON.COM (Mira)
Isu lockdown (karantina kewilayahan), karena wabah virus corona (Covid-19) di Kota Baubau, telah memicu Panic Buying (berbelanja berlebihan dengan perasaan ketakutan). Salah satu pangan yang menjadi target panic buying adalah beras.
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, mengimbau warga untuk tidak panik dan membeli beras berlebihan. Stok beras di Bulog Baubau masih cukup stabil, bahkan pihak Dolog akan menyuplai beras di pasar-pasar dan toko sebanyak satu ton per harinya dengan harga Rp 9000/kg.
“Pembelian beras yang terjadi di setiap toko dan distributor terus meningkat, sedangkan persediaan terbatas, sehingga harga beras pun terus alami kenaikan,” ujar Moni.
Menurut dia, distributor memanfaatkan kepanikan publik. “Sebenarnya kalau kita tidak panik distributor juga tidak akan memanfaatkan,” kata Ahmad Monianse.
Politisi PDIP ini mengatakan pemerintah akan mengupayakan untuk terus melakukan operasi pasar agar harga pasar tetap stabil. Selain itu, Dolog telah membuka opsi pembelian langsung melalui loket khusus dan telah bekerjasama dengan kelurahan untuk mendata masyarakat yang membutuhkan beras, setiap KK akan dilayani sebanyak 10kg dengan harga Rp 90 ribu.
“Kalau uangnya suda disetorkan ke Dolog melalui lurah maka Dolog akan mengirimkan beras,” jelasnya.
Ahmad Monianse berharap dengan adanya upaya operasi pasar yang dilakukan oleh Pemkot Baubau, dapat menstabilkan kembali harga pasar. Dia juga menegaskan akan melakukan sanksi terhadap distributor-distributor nakal karena kata dia, hal itu merupakan kejahatan ekonomi.(*)