WAKATOBI, TRIBUN BUTON (Duriani)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wakatobi, H Safiuddin, mengungkapkan harga kebutuhan pokok berupa beras di pulau Tomia masih standar.
Hal itu dikemukakan terkait berkembangnya informasi dibeberapa media online jika harga beras di pulau Tomia mencapai Rp 1 juta per satu karung ukuran 50 kilogram.
Bahkan H Safiuddin, mengklaim jika merunut hasil konfirmasinya dengan beberapa penjual di pulau Tomia hingga anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di pulau Tomia. Harga beras ukuran 50 kilogram lebih murah ketimbang di pulau Wangi-Wangi sebagai pusat pemerintahan.
Begitu pun saat Asisten 2 Pemkab Wakatobi yang turun langsung di pulau Tomia dua hari lalu. Belum menemukan tanda-tanda kelangkaan sembilan bahan pokok termasuk beras.
“Memang ada kenaikan harga tapi tidak semahal informasi berkembang. Harga beras di pulau Tomia untuk beras karung kuning ukuran 50 kg yakni Rp 560 – 570 ribu perkarung. Beras poles dikisaran Rp 620 – 640 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Jadi lebih murah di Tomia ketimbang di Wanci,” ungkap Kadis Perindag Wakatobi, Kamis (26/3/2020).
Menurut Kadis Perindag Wakatobi, pihaknya selalu membangun komunikasi dengan pemerintah kecamatan baik itu Kecamatan Tomia maupun Kecamatan Tomia Timur. Dengan harapan agar kedua pemerintahan di pulau Tomia senantiasa melakukan sidak disejumlah pasar.
“Saya sudah telepon Camat Tomia, dan mereka habis sidak dibenerapa kios bersama anggota Polsek Tomia dan anggota Danramil serta tokoh masyarakat. Jadi tidak ada harga Rp 900 ribu sampai 1 juta per karung,” H Safiudin menjelaskan.
H Safiudin, menambahkan jika kenaikan harga kebutuhan pokok dari harga sebelumnya justru terjadi di Kecamatan Kaledupa Selatan.
“Yang sedikit naik harga beras itu di Kaledupa Selatan, hingga Rp 700 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Saya sudah komunikasi dengan Camat untuk dilakukan sidak disemua kios,” tutup H Safiudin. (*)