BAUBAU, TRIBUNBUTON (ILW)
Dewasa ini kita berada dalam era digitalisasi sangat disadari dan perlu mewaspadai bahwa teknologi digital memiliki dampak negatif, dan dampak positif bagi kehidupanm Diindikasikan dengan layanan pemasaran digital dapat membantu orang-orang lebih efisien dan dapat mengarahkan produktivitas meningkat.
Wasekjen PB HMI, Ardin Wabula, menjelaskan baru-baru ini kita digemparkan dengan isu seorang bayi yang baru saja lahir dan dapat berbicara dengan orang tuanya dan memberikan pesan. “Kalau ingin terhindar dari virus covid-19 (Corona) untuk segera memakan telur sebutir per orang” kurang lebih seperti itu perkataan bayi tersebut. Dan informasi ini tersebar luas dengan masifnya di media sosial sehingga membuat masyarakat berbondong-bondong mencari telur ayam di setiap warung di lingkungan masing-masing.
“Entah benar dengan tidaknya informasi itu, biarlah kita percayakan kepada pihak yang berwenang untuk memastikan kebenarannya, Kejadian ini harusnya menjadi pelajaran buat kita semua, bahwasanya kita sekarang telah berada di era Revolusi industri 4.0 atau era Digitalisasi. yang mana semua sumber informasi akan mudah terakses, sehingga membutuhkan kecerdasan kita semua untuk melakukan klarifikasi setiap informasi yang kita dapatkan sehingga kita tidak mudah terjebak dengan informasi yang justru dapat membuat kita salah dalam bertindak”, katanya.
Lanjut dia, Allah SWT pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu berita terlebih dahulu karena belum tentu semua berita itu benar dan valid. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujuraat [49]: 6).
“Untuk itu sy mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap segalah jenis informasi yang tersebar di media sosial. Seandainya ada informasi yang tersebar harusnya kita melakukan Klarifikasi (Tabayyun) terlebih dahulu sehingga kita tidak terjebak dalam informasi yang belum tentu kebenarannya”, jelasnya pada rilisanya di WhatsApp.
Ia berharab, jadikanlah teknologi digital bisa memberikan manfaat optimal bagi kehidupan masyarakat, kontrol dan kendali penggunaannya perlu dilakukan dengan tetap mempertimbangkan aspek humanisme dan spiritualisme. Dengan ini, memiliki arti bagi seluruh insan, sekaligus terhindar dari dampak negatif teknologi digital.
“Kita jangan sampai jadi kurban, tapi kita harus bisa mengeksplorasi untuk manfaat yang positif”, (#) .