PARIWARA
DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON UTARA
Buranga, Tribunbuton
Pemerintah Daerah Buton Utara, yang dipimpin oleh Abu Hasan dan wakilnya Ramadio telah memberikan kebijakanya melalui Dinas Perikanan Buton Utara memberikan bantuan ratusan kapal kepada kelompok nelayan guna meningkatkan hasil tangkapan.
Pasangan berakronim ABR itu genap empat tahun telah berhasil menggelontorkan ratusan kapal >3 GT untuk nelayan. Tahun 2016 sebanyak unit 30 kapal, 2017 sebanyak 30 buah kapal, 2018 sebanyak 44 kapal, dan tahun 2019 sebanyak 48 buah kapal untuk nelayan. Total ada 152 armada bantuan diserahkan pemerintah untuk menangkap ikan plus dengan alat tangkapnya.
Bupati Buton Utara, Abu Hasan telah mengimbau, kepada nelayan agar kapal bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebab, jika armada dengan kapasitas memadai itu digunakan dengan baik tentu akan mendorong meningkatnya hasil tangkap nelayan.
Abu berharap juga kepada puluhan nelayan yang mendapatkan bantuan kapal tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan harus tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong meningkatnya hasil tangkap ikan dari tahun-tahun sebelumnya. Kapal-kapal yang telah diberikan dipelihara dan dijaga agar bisa tahan lama dan tak mudah rusak.
Mantan Kabag Humas Pemprov Sultra ini menerangkan perhatian pemerintah saat ini tidak semata fokus pada daratan saja. Akan tetapi laut saat ini telah dijadikan sektor sektor unggulan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Abu Hasan mengaku, mendatangkan bantuan ratusan kapal membutuhkan perjuangan dan meminta untuk tidak disia-siakan oleh para nelayan. Dia berjanji, bantuan kapal akan terus diberikan setiap tahun.
Tergetnya, tangkapan ikan nelayan dapat meningkatkan dibandingkan menggunakan perahu tradisional dengan begitu pertumbuhan ekonomi bisa meningkat di daerah pesisir.
Ketua Koni Butur ini menyebutkan, program pengadaan perlengkapan nelayan harus terus dilakukan. Karena Butur merupakan daerah pesisir laut yang luas. Olehnya itu, Dinas Perikan harus bertugas melakukan pengawasan bantuan-bantuan yang diberikan. Untuk memastikan semuanya benar-benar digunakan untuk meningkatkan penghasilan para kelompok nelayan, dan yang lebih penting aktivitas penangkapan ikan menggunakan peralatan yang ramah lingkungan.
Bantuan Kapal Nelayan 4 Tahun
Tahun 2016 : 30 buah
Tahun 2017 : 30 buah
Tahun 2018 : 44 buah
Tahun 2019 : 48 buah
———————
Total : 152 buah
PEMBAGIAN SECARA GRATIS BIBIT UNGGUL RUMPUT LAUT KEPADA KELOMPOK PETANI RUMPUT LAUT
Buranga, Tribunbuton
4 tahun capaian pembangunan Bupati Buton Utara, Abu Hasan-Ramadio sudah banyak tereliasiasi. Janji Bupati Kabupaten Buton Utara, Abu Hasan memberikan perhatian penuh kepada kelompok petani budidaya rumput laut di Lipu Tinadeakono Sara direalisasikan. Bibit rumput ‘Kulisusu’, hasil perkawinan kultur jaringan. Temuan akademisi Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Aslan dan Dr. Anas Nikoyan.
Program peluncuran bibit rumput laut unggulan untuk petani diberikan kepada 18 kelompok petani jumlah anggota 475 orang. Hasil panen rumput laut cukup melimpah.
Kelompok pembudidaya rumput laut yang menerima bantuan antara lain Paapa Jaya 31 orang, Pasiea 27 orang, Lagili 30 orang, Sasara 18 orang, Kulape 15 orang, Panseitonga 24 orang, Panseitonga II 55 orang, Laanohiku 13 orang, Pinao 19 orang, Kaimate 25 orang, Pasimarangka 31 orang, Komboncuno 25 orang dan Limboa 41 orang, Limboa II 22 orang, dan pangkono 20 orang.
Potensial wilayah untuk petani rumput laut seluas 7. 000 hektar. Wilayah yang baru digarap untuk pengembangan budidaya rumput laut kurung lebih 500 hektar. Pemetaan area potensial untuk budidaya rumput laut di teluk Kulisusu seluas 6.859 hektar. Kemudian, kawasan baru termanfaatkan 350 hektar.
Kepala Dinas Perikanan Buton Utara, LM Karya Jaya Hasan mengungkapkan, Teluk Kulisusu sebagai kawasan dengan komoditas unggulan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dan komoditi lain sebagai penunjangnya. Rencana Pembangunan Kawasa Perdesaan (RPKP) Teluk Kulisusu dengan Komoditas Unggulan Rumput Laut terdiri dari 3 Kecamatan yang mencakup 23 Desa dan Kelurahan sebagaimana tertuang pada berita acara penetapan kawasan dan selanjutnya tertuang dalam surat keputusan Bupati Buton Utara Nomor 38 Tahun 2019, ungkap Karya Jaya Hasan.
Alumni Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu mengungkapkan, menjadikan rumput laut sebagai komoditi unggulan yang dianggap akan mampu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pembudidaya dan komoditi lain sebagai penunjang. Selain itu, peningkatan kapasitas produksi dan memastikan kualitas rumput laut terjamin dengan pemenuhan sarana dan prasarana budidaya yang memadai. Pengorganisasian dan penguatan kelembagaan pembudidaya rumput laut.
HADIRKAN PABRIK ES UNTUK KEBUTUHAN NELAYAN
Buranga, Tribunbuton
Bupati Buton Utara, Abu Hasan terus mengeluarkan kebijakan pro terhadap nelayan. 4 tahun memimpin daerah berjuluk Lipu Tinadekono Sara tersebut berhasil meringankan beban nelayan, salah satunya menghadirkan pabrik es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan.
“Pabrik es curah menghasilkan es 5 ton perhari. Potensi perairan laut cukup menjanjikan dan upaya peningkatan hasil tangkapan. Pemerintah daerah menyediakan bantuan sarana dan prasarana kepada nelayan. Hasil tangkap langsung diawetkan dengan pabrik es curah,” ujar Abu Hasan.
Mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu, nelayan tak kesulitan lagi mencari es. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membangun pabrik es curah untuk nelayn. Selama ini, mayoritas nelayan mengandalkan es batu plastik kecil produksi rumahan.
Abu Hasan berjanji, akan membantu nelayan secara berkesinambungan mulai penyiapkan alat tangkap, armada dan es untuk pengawet. Olehnya itu, nelayan tak boleh malas melaut pemerintah telah menyiapkan fasilitas untuk melaut. “Bantuan armada, katintig dan alat tangkap tersebut dirawat dan dimanfaatkan memicu peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan,
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Butur, LM. Karya Jaya, mengatakan, hadirnya pabrik es curah untuk meringkankan benan nelayan mengeluh sulit mendapatkan es dengan jumlah besar. “Pabrik ini bisa melayani seluruh nelayan di Butur. Hadirnya pabrik tersebut bisa menjawab terbatasnya jumlah es, yang kerap dikeluhan para nelayan,” tandasnya.