PEMKOT BAUBAU GELAR “PAKANDEANA ANA-ANA MAELU”

914

 

BAUBAU, TRIBUNBUTON (CHY)

Setelah perayaan 1 Muharram, Pemerintah Daerah (Pemda) kota Baubau juga menyambut Hari Asyura tepatnya pada 10 Muharram dengan menyelenggarakan prosesi adat “pakandeana ana-ana maelu”, di rumah jabatan (rujab) Walikota Baubau. Puluhan anak yatim terlihat sukacita mengikuti proses kegiatan yang rutin dilakukan Pemda Kota Baubau setiap tahunnya tersebut.

Acara “Pakandeana ana-ana maelu ” dimulai dengan sambutan Walikota Baubau DR H AS Tamrin MH dan turut dihadiri gabungan jajaran Pemda Kota Baubau. Kegiatan itu juga di hadiri puluhan anak yatim dari dua yayasan panti asuhan yang berada di Kota Baubau.

Pimpinan panti asuhan Al Ikhlas, Drs. La Jamali mengungkapkan rasa syukur dan berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan Pemda Kota Baubau kepada anak yatim yang hadir.

“Kegiatan saat ini merupakan anjuran Rasulullah SAW karena, sama seperti saat lahirnya Rasulullah SAW dimana saat itu Dia terlahir sebagai anak yatim piatu”, tuturnya.

Dia juga berharap agar kedepannya kegiatan serupa dapat berlangsung kembali dengan kegiatan yang lebih besar lagi.

“Mungkin bisa ditingkatkan lagi dengan mengundang lebih banyak anak yatim piatu,”harapnya. Untuk diketahui, prosesi adat juga dil

akukan sesuai tradisi sebelumnya diantaranya sang penyantun membasuh wajah si Yatim dengan Air Asyuura yang sudah disiapkan sebelumnya serta prosesi lainnya. Prosesi “Pakandeana Ana-ana Maelu” yaitu upacara yang berkaitan dengan memberi makan kepada anak yatim piatu yang dilakukan pada bulan Muharam, juga merupakan tradisi yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat Buton sejak dulu.

Asal muasal “Pakandeana ana-ana maelu” sendiri bermula setelah agama Islam masuk di Buton. Hampir seluruh sistem kehidupan sosial masyarakat dan budaya mengalami perubahan berdasarkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Kegiatan saat itu diakhiri dengan pemberian santunan pada anak yatim piatu serta jamuan makan yang sudah disediakan seblumnya di atas talang.