Oleh : Erson Mahendra *)
BAGI saya, perempuan di Buton Utara (Butur) yang bisa tampil baik di muka publik bisa dihitung jari. Selebihnya mereka hanya mengisi ruang-ruang diskusi di muka pintu atau di beranda sosial sambil menggosip tentang hal yang tidak penting.
Kesibukan lainnya paling jalan-jalan keluar daerah sambil foto-foto Selfi memamerkan muka kinclong dan baju baru.
Butur kini sedang krisis tokoh perempuan. Wanita-wanita Butur masih jarang sekali masuk ke podium-podium kekuasaan.
Paling mentok jabatannya hanya anggota dewan atau kadis. Itupun jarang yang mau muncul di muka publik.
Tulisan saya ini mewakili perasaan kaum lelaki di Butur yang merindukan sosok perempuan kharismatik memimpin Buton Utara dan sejajar dengan kaum lelaki.
Bila seorang perempuan maju dalam bursa pencalonan pilkada Kabupaten Buton Utara di tahun 2020 ini akan menjadi sejarah.
Jangan sepelekan perempuan, karena bagi saya perempuan juga memiliki sudut pandang, ide dan gagasan yang mumpuni. Selain itu, jika dibanding kaum lelaki sepertinya kaum perempuan akan lebih konsisten dalam memegang kata-katanya.
Saya orang paling bangga kalau tiba-tiba ada kaum perempuan yang mau tampil di depan dan menjawab tantangan ini : Maju sebagai Calon Bupati Buton Utara. Jangan takut kaum perempuan. Jumlahmu besar. Masamu banyak. Jangan biarkan kaum perempuan berjuang sendiri.(***)
*) Penulis adalah Pemerhati Kaum Perempuan.