BTNW Luncurkan Sistem lnformasi Spot Selam Berbasis Google Form

659

WAKATOBI, TRIBUN BUTON (UDIN)

Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Wisata Selam E-Divers Wakatobi. Sistem informasi ini menyajikan Iokasi dan rencana penyelaman wisatawan di kawasan Taman Nasional Wakatobi.

Aplikasi ini tercipta atas inovasi Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wakatobi Wilayah I Wangi-wangi, Union SP dengan usulan ide pembuatan Sistem lnformasi e-Divers Wakatobi dalam kegiatan Diklat Kepemimpinan IV, dengan melibatkan para pelaku usaha Dive Operator yang ada di Wakatobi.

Union menjelaskan, sistem informasi ini bermanfaat dalam pengawasan aktivitas wisatawan agar lebih optimal. Sehingga dapat membantu stakeholders terkait dibidang pariwisata, perlindungan dan pengamanan kawasan Wakatobi.

Lanjutnya, e-Divers ini masih sederhana dengan menggunakan google form dan dalam tahap pembangunan aplikasi berbasis Androidnya.

“Dukungan penuh dari Pemda Wakatobi, Polres Wakatobi, Pos TNI Angkatan Laut, Kantor Imigrasi Wakatobi, Perwira Penghubung DIM 1413, WWF ID SESS, Swiss Contact, Para Dive Operator serta jajaran Balai Taman Nasional Wakatobi sangat diperlukan dalam kebermanfaatan dan pengembangan aplikasi ini ke depannya,” kata Union.

Melalui sistem ini juga, rencana penyelaman diarahkan sesuai dengan kuota kapasitas daya dukung lokasi penyelaman. Sehingga ekosistem terumbu karang dapat tetap terjaga dan memberikan manfaat secara berkelanjutan. Selain itu, sebagai apilkasi yang menyajikan informasi rencana penyelaman secata terintegrasi antar Dive Operator, penerapan e-Divers Wakatobi dapat memberikan kemudahan kepada Dive Operator dalam penyusunan itinerary perjalanannya.

Akas Hamid, salah satu Dive Operator mengungkapkan, adanya aplikasi ini dapat menghindari adanya pemanfaatan lokasi selam yang bersamaan dalam satu waktu. Kata dia, hal ini pun merupakan salah satu jawaban dari kendala teknis lapangan yang kerap terjadi saat sesama dive operator berencana menyelam di lokasi dan waktu yang sama.

“Selain itu, dengan pengaturan ini dapat menjaga lokasi dive spot agar tetap terjaga keindahannya, sehingga usaha wisata dapat terus berkelanjutan,” tutur Akas Hamid yang juga pemilik Wakatobi Dive Adventure.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, Darman S Hut MSc berharap aplikasi tersebut mampu berkembang sehingga dapat teringrasi dan berkembang ke basias android.

“Saya berharap bahwa aplikasi ini akan berkembang menjadi berbasis android dan terintegrasi dengan objek wisata dan penyedia akomodasi di seluruh kawasan Taman Nasional Wakatobi,” harap Darman.

Perlu diketahui, Kabupaten Wakatobi merupakan salah satu dari 7 taman Nasional Iaut di Indonesia yang juga diamanahi sebagai Cagar Biosfer Dunia, Asean Heritage Park, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional serta 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Keindahahan ekosistem bawah laut Wakatobi sudah menjadi idaman para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.(#)