BEASISWA SAMATAU DIKRITISI

1899
Firman sedang berdiri memegang mic saat demonstrasi. FOTO:SUADI/TRIBUNBUTON.COM

BUTENG, TRIBUNBUTON.COM

Beasiswa Samatau yang diketahui sebagai program visi dan misi bupati dan wakil bupati Buton Tengah (Buteng) untuk mahasiswa cakupan domisili Kabupaten Buteng yang sedang menempuh study di perguruan tnggi PTN dan non PTN menuai kritik. Kritikan datang dari mahasiswa Baubau, Selasa 3 November 2020.

Firman, mahasiswa program studi pendidikan sejarah Unidayan asal Kabupaten Buteng menilai akan tidak rasional jika pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Buteng merujuk pada persyaratan umum harus akreditasi B di Universitas Kampus mahasiswa. Menurutnya Pemda Buteng tidak akuntabel dalam melihat kondisi mahasiswa terkhusus untuk mahasiswa yang sedang menjalani study di perguruan tinggi di Baubau.

“Rata-rata universitas di Kota Baubau akreditasi C jangan hanya merujuk pada akreditasi kampus minimal B, kami dari Mahasiswa Baubau merasa dikucilkan tidak mendapat apa-apa,” jelasnya.

Ketua Pengguyuban Ikatan Pelajar Mahasiswa Baubau (IPMASTA Baubau) Kariadi, mengatakan persyaratan yang dikeluarkan Pemda Buteng terkait syarat umum penerima bantuan beasiswa miskin tentang akreditasi justru mendiskriminasi hak-hak mahasiswa yang melanjutkan study di salah satu perguruan tinggi swasta yang akreditasinya tidak memenuhi syarat yang di tetapkan Pemda. Padahal mereka layak menerima beasiswa tersebut hanya karna akreditasi hak hak mereka di pangkas begitu saja.(p5)