H-1 Ramadhan, Pasar Tradisional di Kota Baubau Padat Pengunjung

89

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Jelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H, sejumlah pasar tradisional di Kota Baubau mulai dipadati pengunjung. Jumat 28 Februari 2025.

Salah satunya Pasar Karya Nugraha, kepadatan terjadi sedari pagi. Bahkan, kemacetan tak terhindarkan akibat jalanan yang sempit dan minimnya lahan parkir.

Pantauan tribunbuton.com, Jumat pagi 28 Februari 2025, kawasan area luar maupun dalam pasar, sangat ramai dengan mayoritas pengunjung adalah ibu-ibu, dan tak sedikit yang juga membawa anak-anak.

Salah seorang pengunjung, Fatma (28) warga asal Kelurahan Kadolokatapi mengatakan, dirinya sengaja datang lebih awal untuk menghindari kemacetan. Namun ternyata, kepadatan sudah terlihat sejak kedatangannya.

“Saya datang dari sebelum jam 07.00 wita, mau belanja keperluan dapur menyambut bulan puasa. Saya pikir sebelum ramai saya datang memang, eh padahal sudah ramai sekali nah pas saya turun (ke pasar),” kata gadis berparas cantik itu.

Pengunjung lain, Sia (47) warga asal Kelurahan Bukit Wolio Indah mengatakan, dirinya sudah biasa berbelanja di pasar tersebut. Namun saat ini, membludaknya pengunjung membuat pergerakan tidak leluasa, bahkan untuk sekedar berjalan harus menunggu antrian.

“Iye padat sekali ini, kita mau jalan saja susah. Tapi kita maklumi saja toh, namanya mau kepala puasa semua orang pasti cari kebutuhannya masing-masing. Jadi kita jalan bawa santai saja, yang penting sudahmi kita belanja yang kita perlukan,” jelas Hamsia yang terlihat bijaksana.

Sementara itu di area yang berbeda, salah seorang pengunjung Idris (57), mengeluhkan soal kemacetan yang terjadi. Menurutnya, beberapa hari jelang awal puasa seharusnya pihak terkait sudah memikirkan solusi akan hal ini.

Apalgi kata dia, tidak sedikit pengendara roda dua yang tiba-tiba berhenti ditengah jalan hanya untuk menurunkan orang yang diboncengnya, dan menyebabkan kemacetan.

“Harusnya disiapkan memang tempat untuk berhenti dimana, yang ojek turunkan penumpang dimana, yang hanya sekedar mengantar untuk belanja berhentinya dimana, biar rapi begitu,” tuturnya.

“Soalnya dari tadi ada saja (roda dua, red.) yang tiba-tiba berhenti ditengah jalan tapi dia tidak sadar dibelakangnya padat sekali kendaraan, akhirnya apa? Macet! Jadi hal kecil begini kalau bisa diperhatikan, yah hanya untuk moment seperti ini sajalah dibuatkan tempat khusus begitu supaya lancar juga kita jalan,” sambung pria berbadan tegap dan buncit tersebut.

Laporan: La Ode Adrian Dwi Putra