Kemendagri Berharap Melalui Diklat Ada Peningkatan Kompetensi Pejabat Fungsional PPUPD

65

JAKARTA, TRIBUNBUTON.COM – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Terus berupaya meningkatkan kompetensi pejabat fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintah Daerah (PPUPD).

Press release Pusat Penerangan (Puspen) Kemendagri. Dijelaskan, melalui berbagai kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan BPSDM. Diharapkan terjadi penguatan kapasitas bagi para pejabat fungsional PPUD untuk mengawasi efektivitas kebijakan pemerintah ditingkat daerah.

Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, menekankan pentingnya efisiensi kerja dan kemandirian nasional, khususnya dibidang energi. Sugeng Hariyono bahkan menyoroti fakta di Indonesia, meski kaya sumber daya alam namun masih mengimpor 54 persen bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.

“Sebagai negara penghasil minyak, kita masih bergantung pada impor BBM dari negara yang tidak memiliki sumber daya minyak. Ini menjadi tantangan yang harus kita jawab dengan kebijakan berbasis data dan riset,” ujar Sugeng Hariyono, saat membawakan sambutan dalam kegiatan Diklat BPSDM di Jakarta. Senin 3 Februari 2025.

Sugeng Hariyono, menekankan pentingnya menyelaraskan teori dengan implementasi kebijakan berbasis bukti dalam tata kelola pemerintahan. Sehingga kebijakan yang didukung data dan analisis yang tepat akan menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan memberikan dampak yang signifikan.

“Teori tanpa kebijakan hanya menjadi wacana akademik, sedangkan kebijakan tanpa dasar teori akan menghasilkan keputusan yang spekulatif,” ungkapnya.

Sugeng Hariyono, menguraikan tiga prioritas nasional yang ditetapkan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dan pangan. Yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri. Upaya hilirisasi lanjutnya, diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.

Sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, tetapi juga mampu memproduksi barang olahan dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat wawasan kebangsaan, Sugeng Hariyono, mendorong para peserta diklat untuk memiliki visi strategis dalam pembangunan bangsa.

“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perkembangan dunia. Kita harus menjadi pemain utama dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan,” tegasnya.

Sugeng Hariyono mengajak para peserta diklat yang seringkali dilakukan pihaknya untuk mengubah pola pikir dan berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

“Sepuluh pemuda yang memiliki visi dan semangat dapat mengguncang dunia. Saya yakin pemimpin masa depan ada di ruangan ini,” pungkasnya. (Puspen Kemendagri/adm)