GIPI SULTRA DORONG PARIWISATA LEADING SEKTOR DALAM VISI MISI CAGUB-CAWAGUB 2024

1384

KENDARI, TRIBUNBUTON.COM – Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (DPD-GIPI) Sulawesi Tenggara (Sultra). Merekomendasikan sektor pariwisata sebagai leading sektor pembangunan di Sultra kedepan.

Ide itu lahir saat seluruh asosiasi industri pariwisata di Sultra yang tergabung dalam GIPI saat mengikuti rapat kerja daerah (rakerda). Dengan tema penguatan sinergi GIPI dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sultra. Bertempat disalah satu hotel di Kota Kendari, Rabu 31 Juli 2024.

Dalam rakerda yang diawali dengan diskusi panel itu. Hadir sebagai narasumber yakni Ir Hugua, sebagai Ketua DPD GIPI Sultra. Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili dan Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan.

Wakil Sekretaris GIPI Sultra, Rudi Supriono, mengungkapkan diskusi panel itu. Semua peserta rakerda sepakat jika pembangunan Pariwisata di Sulawesi Tenggara sangat strategis. Dan tentunya dengan mempertimbangkan posisi geopolitik dunia dan pergeseran peradaban dari 4.0 menuju 5.0.

Sehingga, Pemprov Sultra kedepan harus mengarahkan pembangunannya secara tepat dengan menjadikan pariwisata sebagai salah satu leading sector pembangunan di Sulawesi Tenggara.

“Kesepakan itu kemudian kami bahas secara detail dalam sidang pleno bersama asosiasi pariwisata dan menghasilkan lima rekomendasi bagi calon gubernur dan wakil gubernur kedepan,” ungkap Rudi Supriono.

Lima rekomendasi itu lanjut Rudi Supriono, antara lain menjadikan pariwisata sebagai salah satu leading sector dalam visi misi calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian, rencana pembangunan pariwisata berkelanjutan di Sulawesi Tenggara sudah sangat baik.


Namun rencana itu tidak bisa terlaksana karena kebijakan pemerintah daerah belum memprioritaskan sektor pariwisata sebagai salah satu sokoh guruh pendapatan daerah. Sehingga harus ada kebijakan dan gebrakan operasional dari Gubernur yang dapat mengikat para Bupati dan Walikota dalam alokasi APBD masing-masing.

Rekomendasi selanjutnya sambung Rudi Supriono, yakni semua peserta rakerda sepakat bahwa persoalan pariwisata di Sultra adalah konektivitas perhubungan udara, transportasi darat dan laut antar kabupaten/kota. Sehingga diperlukan kepemimpinan daerah kedepan yang mampu memprioritaskan perbaikan aksesibilitas ke seluruh kawasan obyek pariwisata menjadi merata dan dapat diakses dengan mudah.

Menurut Rudi Supriono, dalam rapat pleno itu juga disepakati bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar untuk menjalankan MICE. Sehingga Rekerda GIPI Sultra merekomendasikan Kota Kendari sebagai Ibukota Provinsi perlu didorong menjadi Kota MICE, agar dapat menstimulasi kunjungan wisata di kabupaten/kota lainnya.

“Lalu kami juga memandang calender event di Sultra saat ini belum mencerminkan tentang program unggulan Kabupaten/Kota dan belum terintegrasi. Sehingga rekomendasi kami yang kelima adalah membuat calander event yang dilaksanakan secara terintegrasi dan berbasis pada destinasi pariwisata prioritas penyangga KSPN Wakatobi berdasarkan SK Gubernur Nomor 310 Tahun 2022,” ujar Rudi Supriono.

Selain menyampaikan rekomendasi GIPI, Rudi Supriono, menambahkan bahwa dalam rakerda itu juga disepakati untuk meminta kesediaan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra untuk berdiskusi. Hal itu sebagai langkah dan upaya untuk memastikan pariwisata di Sultra menjadi bagian penting dari visi misi calon pemimpin Sultra kedepan.

Untuk diketahui bahwa GIPI adalah organisasi yang termaktub dalam UU No. 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan yang berperan sebagai wadah koordinasi dan kemitraan bagi asosiasi
industri pariwisata atau KADIN-nya industri pariwisata diantaranya PHRI, ASITA, IHGMA, HPI, AROKAP, IHSA, GENPI, ASTINDO dan lain sebagainya. (Tribunbuton.com/adm)