BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali meluncurkan dua aplikasi online. Aplikasi tersebut, berupa tanggapan publik atas pelayanan.
Aplikasi itu diberi nama Survei Kepuasan Pelayanan (Susan) dan Aplikasi Bapas Bersih Melayani (Berani). Kedua aplikasi itu diharapkan mampu menjadi alat kontrol bagi unit kerja Bapas Baubau untuk terus berbenah kearah yang lebih baik dalam memberikan pelayanan.
Kepala Bapas Baubau, Sri Maryani, mengungkapkan jika aplikasi Susan digunakan sebagai wadah untuk menakar sejauh mana nilai kepuasan pengguna layanan atau pemangku kepentingan lainnya atas layanan yang diterima.
Sedang aplikasi Bapas Berani sebagai wadah bagi publik yang hendak mengadu karena terdampak dengan masalah pelayanan Bapas Baubau yang dinilai menyimpang atau melakukan penyelewengan yang mengarah pada praktek pungli, pemerasan, menerima gratifikasi, KKN atau penyimpangan sejenis lainnya.
Selama ini lanjut Sri Maryani, untuk mendapatkan informasi tentang penilaian kepuasan pelayanan Bapas Baubau masih bergantung pada hasil survei Balitbang Kumham yang dirilis sekali sebulan. Sehingga butuh waktu untuk mengetahui kelemahan pelayanan di kantor yang dipimpinnya itu.
Dengan adanya aplikasi Susan, Survei Kepuasan Pelayanan yang dilakukan secara internal maka nantinya informasi terkait masalah pelayanan Bapas Baubau dapat diketahui lebih cepat untuk dipetakan dan segera direspon guna melakukan upaya perbaikan sesuai ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
“Berbeda dengan Survei Pelayanan. Untuk layanan pengaduan sendiri, Bapas Baubau telah memiliki beberapa media tempat pelaporan. Diantaranya pengadu dapat memasukkan keluhan dikotak aduan yang tersedia di Bapas Baubau atau melalui meja aduan di piket layanan. Akan tetapi media ini kurang efektif karena butuh waktu lama dan biaya lebih karena pengadu harus datang langsung ke kantor Bapas Baubau,” terang Sri Maryati. Rabu 1 Maret 2023.
Dijelaskannya, selain media tersebut. Pengadu juga dapat menyampaikan laporan secara daring melalui telepon selular. Namun cara itu juga dinilai masih memiliki kelemahan karena data dukung pelaporan tidak dapat diunggah dan di akses secara cepat.
Sehingga dengan diluncurkannya sarana pengaduan online berbasis digital melalui aplikasi Bapas Berani. Diharapkan media pengaduan pada Bapas Baubau ter-upgrade. Sekaligus dapat menyempurnakan dan memberikan kemudahan serta manfaat bagi semua pihak. Khususnya bagi pengadu maupun pengelola admin dan tim penanganan aduan.
Ditambahkannya, penilaian layanan melalui aplikasi Susan dapat dilakukan pengguna layanan di meja piket setiap kali selesai menerima layanan. Sementara link/barcode aplikasi Bapas Berani disematkan pada banner yang dipampang diarea strategis di Bapas Baubau dan di Pos Bapas Raha. Serta ke berbagai platfom media IT yang menjadi website dan medsos-medsos resmi Bapas Baubau.
“Diantaranya terdapat pada fitur aplikasi layanan website : www.bapasbaubau.org, Instagram : bapas_baubau_, facebook : Balai Pemasyarakatan Baubau, dan tweeter : Bapas_Baubau agar dapat memudahkan akses bagi publik, para pengguna layanan atau pemangku kepentingan lainnya,” ujar Sri Maryati.
Dengan diluncurkannya kedua aplikasi itu. Kepala Bapas Baubau berharap agar publik tidak perlu ragu untuk melaporkan jika mengetahui terdapat penyimpangan pelayanan yang dilakukan oknum pegawai Bapas Baubau karena identitas pelapor dipastikan akan dijamin kerahasiaannya. (Tribunbuton.com/adm)