BATIK GIRL ANIMATION MOVIE ROADSHOW FICUSIA DI AUSTRALIA

357
Rangkaian kegiatan Lusia Efriani selama di Australia

JAKARTA, TRIBUNBUTON.COM – Lusia Efriani, selaku project leader sukses melakukan Premier Film Batik Girl Animation Ficusua seri satu dan dua di Indonesia. Kedepan, pihaknya akan melebarkan saya dengan melakukan perjalanan ke Australia dalam rangka mempromosikan Batik Girl Animation Movie Roadshow di negeri Kanguru itu.

Dalam press releasenya, Film Animasi itu dalam pembuatannya melibatkan 74 mahasiswa Politeknik Negeri Batam dari berbagai lintas jurusan. Sejak 2016, Lusia Efriani sudah rutin melakukan Batik Girl Roadshow dengan media promosi sebuah boneka memakai baju batik yang di produksi oleh warga binaan perempuan di beberapa Lapas di Indonesia.

Dalam film tersebut, Lusia Efriani membawa sesuatu yang berbeda yakni film animasi dimana film itu merupakan sarana kampanye anti narkoba khususnya bagi generasi muda. Pembuatan film animasi ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme (AGS) yang di administrasikan oleh Australia Awards in Indonesia.

Rangkaian kegiatan Lusia Efriani selama di Australia

Dijelaskannya, Episode III film animasi nanti. Akan dibuka dengan sebuah pesan dari Ibu Kristen Bishop (Minister-Counsellor dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia). Serta ditutup oleh pesan dari HE Derry Aman (Duta Besar Indonesia untuk ASEAN).

“Rangkaian roadshow kali ini adalah Melbourne, Bendigo dan Sydney. Namun karena adanya bencana banjir di area Bendigo terpaksa roadshow di kota Bendigo di batalkan. Rangkaian roadshow di Melbourne dan Sydney dimulai dari tanggal 22 October 2022 hingga tanggal 8 November 2022,” tulis Lusia Efriani, dalam releasenya.

Dikatakannya, premier utama dilakukan 22 Oktober 2022 pada Diaspora Fair yang diadakan di Collingwood Town Hall, Melbourne. Di acara itu nanti, sambutan diberikan kepada Diana Pratiwi (Presiden Diaspora Network Victoria), HE Kuncoro Waseso (Indonesian Consul General for Victoria & Tasmania), Viviene Nguyen AM (Victorian Multicultural Commision), Cr Sophie Wade (Mayor City of Yarra).

“Acara pemutaran film animasi premier ini dihadiri 234 pengunjung dari berbagai usia dan juga berbagai etnis. Pemutaran film juga dilakukan di kelas Bahasa Indonesia di Melbourne High School dengan host lockl yang mengatur kegiatan ini yaitu ibu Silvy Wantania (President Victorian Indonesian Language Teachers Association),” kata Lusia Efriani.

Selanjutnya, Roadshow kemudian dilanjutkan ke kota Sydney yang akan berlangsung di Peace Building dengan mengundang anak-anak muda dari organisasi Youth Peace Movement. Seusiai menonton film Ficusia, dilanjutkan dengan diskusi seputar bahaya narkoba serta membahas bagaimana anak muda bisa menggunakan masa mudanya dengan baik.

Disebutkan bahwa anak-anak muda yang menghadiri acara itu cukup antusias. Kemudian di hari berikutnya, Lusia menghadiri acara Children Festival yang lebih banyak di hadiri oleh anak-anak. Selain melakukan screening di beberapa komunitas, Lusia juga menyempatkan diri untuk melakukan kampanye melalui Radio SBS agar misi yang ingin disampaikan bisa menjangkau masyarakat Australia lebih luas.

“Rangkaian kegiatan roadshow di Sydney dibantu oleh Aila Willits yaitu seorang aktivis perempuan di Sydney yang cukup aktif dalam berbagai organisasi, khususnya yang berkaitan dengan PBB,” jelasnya.

Selain melakukan screening di beberapa komunitas, Lusia juga menyempatkan berkunjung ke beberapa universitas yang sudah menjalin kerjasama dengan program Batik Girl sejak tahun 2016. Setelah menyelesaikan roadshow di Sydney, Lusia kembali ke Melbourne untuk berkunjung ke Swinburne University of Technology dan juga Deakin University.

Lusia melakukan kunjungan ke Deakin University karena salah satu partner dari Australia dalam program ini adalah Ibu Monika Winarnita, yang merupakan dosen Indonesian Studies School of Humanities and Social Science di universitas tersebut.

Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lusia melakukan kembali kampanye melalui Radio Kita dan juga Women’s World Radio di Melbourne yang selalu setia mendukung misi program Barim Girl sejak 2016.

Lusia sangat berharap dengana danya film animasi Batik Girl Ficusia ini banyak anak muda yang bisa diselamatkan dari narkoba. Lusia juga mempunyai semangat untuk membangun hubungan Indonesia dan Australia, tidak hanya sebagai “tetangga” namun juga sebagai “keluarga”. Lusia sangat berterimakasih kepada pihak Bank Mandiri yang selalu mendukung misi sosialnya.

Bank Mandiri selalu mensupport kegiatan Batik Girl Roadshow sejak 2017. Dukungan ini diberikan karena sebagai alumni wirausaha sosial Bank Mandiri, Lusia sangat konsisten dalam menjalankan misi sosialnya yang tidak hanya memberikan manfaat bagi masayarakat Indonesia namun juga bisa memberikan dampak positif untuk negara Australia.

Setelah kepulangannya dari Australia, Lusia sudah mempersiapkan program selanjutnya yakni Batik Girl Animation Movie, Ficusia Goes To Scho. Dimana Lusia bersama Politeknik Batam akan melakukan ke SMA dan SMK untuk melakukan screening juga diskusi tentang bahaya narkoba.

“Kegiatan ini akan melibatkan 1000 siswa SMA dan SMK. Lusia juga berharap Pemerintah Indonesia bisa mendukung kegiatan roadshow yang akan di lanjutkan ke ASEAN, UK dan USA di tahun 2023,” Lusia Efriani, mengakhiri ulasan dalam press releasenya. (Tribunbuton.com/adm)