WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) beberapa waktu lalu menyelenggarakan aksi Bulan Cinta Laut (BCL) yang dilaksanakan melalui Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) di Desa Mola Raya, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) tanggal 8 Juni dan Hari Segitiga Karang (Coral Triangle Day) tanggal 9 Juni tersebut, mendapat apresiasi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan.
“Kita punya laut yang sangat indah. Jika kita tidak menjaga dari hulunya, dari sungainya, terus dari pesisirnya, dari gaya hidup, saya khawatir wisata yang sudah kita bangun seperti hari ini tidak sustainable. Artinya, akan mempengaruhi minat wisatawan berkunjung karena banyak sampah dan sebagainya,” terang Wa Ode Rabia, sapaan akrab Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan.
Wa Ode Rabia mengatakan Kabupaten Wakatobi memiliki potensi luar biasa dan membutuhkan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaanya. Karena menjaga kelestarian alam wilayah laut merupakan tanggungjawab bersama.
Pasalnya, potensi sumber daya alam seperti laut yang dimiliki Wakatobi akan bisa berkembang dengan baik jika semua pihak yang terlibat di dalamnya bisa menciptakan budaya cinta lingkungan pantai. Salah satunya dengan tidak membuang sampah plastik dan sejenisnya di laut.
“Potensi yang ada di Wakatobi adalah potensi yang sangat baik kita kembangkan. Mudah-mudahan dengan langkah yang kita laksanakan ini merupakan langkah awal untuk perjalanan panjang kita bagaimana merawat dan menjaga laut agar tetap indah dan bersih,” ujar putri dari anggota DPR-RI, Ridwan Bae tersebut.
Untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistim laut di Wakatobi. Wa Ode Rabia, mengharapkan perilaku dari masyarakat nelayan untuk tidak lagi menangkap ikan menggunakan potasium, bahan peledak maupun dengan cara cara lain yang bisa merusak ekosistem laut.
“Kita punya potensi laut yang melimpah. Jika kita tidak bijak menjaga keseimbangan ekosistemnya, baik laut, biota dan pantainya maka potensi laut tersebut kian lama akan terkikis. Paradigma kesadaran lingkungan ini penting, apalagi pada sektor pariwisata laut yang juga menjadi icon kita selama ini,” pungkas Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan.
Untuk diketahui, gerakan yang berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk kepedulian lingkungan saat itu diwarnai dengan aksi membersihkan pesisir pantai dan laut di seputaran Desa Mola Raya. Dan dilakukan bersama KKP RI, Pemkab Wakatobi serta segenap lapisan masyarakat.
Proses pembersihan kawasan Pantai dan laut Desa Mola Raya dari sampah Menggunakan tangan dan peralatan sederhana, satu persatu sampah dipungut. Kehadiran KKP RI juga memberikan bantuan alat pembersih sampah.
Selain sampah plastik yang berada di pesisir pantai, sampah yang berada di permukaan laut maupun dibawah air permukaan laut tak luput dari sasaran aksi bersih-bersih ini.
Dalam GBPL saat itu, terkumpul sebanyak 6,6 ton sampah yang terdiri dari 2,64 ton sampah organik dan 3,96 ton sampah anorganik. (tribunbuton.com/adm)