SEORANG SISWI SMP DI KOTA BAUBAU ENGGAN MASUK SEKOLAH TAKUT DIBULLY, INI PENYEBABNYA

397
Slamet

 

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Salah seorang warga Kecamatan Wolio Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merasa sangat dirugikan dengan pemberitaan yang dinilainya tidak akurat terkait privasinya.

Warga Kecamatan Wolio dimaksud berinisial D (13) dan masih tercatat sebagai siswi disalah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau.

Dalam pemberitaan disalah portal media online yang belum diketahui pasti nara sumbernya itu. Disebutkan jika inisial D telah mengalami pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ayah kandungnya sendiri.

Sehingga menyebabkan inisial D merasa sangat malu dan enggan masuk sekolah. Karena berita itu telah tersiar luas hingga semua teman-temannya di sekolah mengetahuinya.

Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Sosial Anak dan Lansia Terlantar Dinas Sosial Kota Baubau, Slamet, mengungkapkan jika pihaknya telah mengunjungi inisial D itu di kediamannya. D yang menjadi korban pemberitaan itu merasa malu, trauma dan tidak mau sekolah lagi.

“Dia malu dan tidak percaya diri untuk pergi ke sekolah karena teman-teman sekolahnya sudah mengetahui lewat berita. D mengaku khawatir nanti di bully teman-teman sekolahnya hingga ingin pindah sekolah,” ungkap Slamet, Senin (27/6/2022)

Sejauh kata Slamet, pihaknya juga belum mengetahui dari mana media yang memberitakan dan mendapatkan informasi terkait pemerkosaan dan pencabulan dimaksud.

“Kami telah menanyakan pada pihak keluarga mengenai informasi yang beredar. Dan mereka mengaku tidak ada yang pernah memberikan keterangan seperti itu pada media apapun dan tidak tau dari mana beberapa media tersebut mendapatkan informasi itu,” kata Slamet, mengutip pernyataan keluarga korban.

Slamet, membenarkan jika sebelumnya membaca berita terkait penganiayaan yang dilakukan seorang ayah berinisial S terhadap ibu dan kakak D. Dan kini pelaku S telah berada dalam sel tahanan.

“Korban D ini sudah di visum dan tidak ditemukan tanda-tanda pelecehan seksual. Kami sudah ke sana dan memberikan motivasi dan semangat agar anak itu tidak terlalu drop,” ujarnya.

Slamet, berharap bantuan media dan masyarakat luas yang telah mendapatkan informasi nyasar itu agar nama baik korban bisa dipulihkan. Sehingga anak tersebut bisa melakukan aktivitas sebagaimana anak seusianya, karena anak seusianya masih memiliki masa depan yang panjang. (Tribunbuton.com/P1)