RAHA, TRIBUNBUTON.COM – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun ajaran 2022/2023.
Pihak SMAN 1 Lohia membatasi penerimaan jumlah siswa baru. Hal itu dikondisikan dengan ketersediaan rombongan belajar (Rombel). Dimana masing-masing Rombel direncanakan diisi 36 siswa-siswi.
“Kami siapkan sebanyak tujuh rombel sama seperti tahun. Meskipun tahun lalu hanya terisi enam rombel. Tahun ini insyaallah kami optimis minat siswa bersekolah di SMAN 1 Lohia meningkat dibanding tahun lalu. Pendaftaran siswa baru hingga 30 Juni 2022,” ujar Kepsek SMAN 1 Lohia, Achmad Djaya Adi, Rabu (22/6/2022).
Untuk mencapai target itu lanjut Kasek SMAN 1 Lohia. Pihaknya tetap optimis dengan karakter dan manejemen civitas tampil dengan tidak mengadopsi pola di lembaga pendidikan lainnya.
“SMAN 1 Lohia punya kualitas. Kami tidak ingin terkesan mengobral diri, mengiming – imingi atau menjanjikan sesuatu sebagai branding agar menarik calon siswa baru bersekolah disini,” ucapnya.
Selain pola pendidikan dengan tidak mengadopsi di tempat lain. Kasek SMAN 1 Lohia, mengatakan orang tua dan siswa telah mengenal SMAN 1 Lohia dengan karakter dan keunggulan yang ditunjang dengan sarana dan prasarana baik pada bidang akademik maupun non akademik.
“Alhamdulillah sekolah kami tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Sultra. Bicara prestasi, kami pun mampu berkompetisi secara baik,” ujar Achmad Djaya Adi.
Terkait siswa-siswi kategori tidak mampu. Kasek SMAN 1 Lohia menjelaskan jika sekolahnya memiliki kepekaan sosiality. Dengan melahirkan sejumlah kebijakan pro siswa kurang mampu dan ekonomi menengah ke bawah.
“Kami ada kebijakan yang berpihak pada masyarakat atau calon siswa. Seperti pakaian olahraga dan baju batik gratis. Tapi, lagi-lagi kami tegaskan yang kami tawarkan bukan itu, namun bagaimana yang bersekolah disini karena melihat segala potensi-potensi yang ada,” jelasnya.
Achmad Djaya Adi, berkeyakinan dengan segala potensi dimiliki. Minat calon siswa baru akan memilih bersekolah di SMAN 1 Lohia yang kini menunjukan trand positif. SMAN 1 Lohia saat ini menyandang status sebagai sekolah penggerak dan terakreditasi A setara dengan sekolah terbaik di Sultra lainnya.
“Alhamdulillah SMAN 1 Lohia ditetapkan sebagai sekolah penggerak oleh Kementerian. Artinya SMAN 1 Lohia terpilih sebagai pilot project pelaksana program sekolah penggerak. Penetapan predikat sekolah penggerak bukan secara simsalabim, tetapi dengan serangkaian mekanisme ketat yang telah dilewati,” terangnya.
Achmad Djaya Adi, berharap orang tua siswa agar tidak salah pilih sekolahkan anaknya. Harus dengan selektif melihat bibit, bebet dan bobot.
“Insyaallah SMAN 1 Lohia memiliki hal tersebut. Saya berharap anak-anak lulusan SMAN 1 Lohia diluar sana mampu berdaya saing, bermartabat, mandiri dan paling penting memiliki jiwa sosial kemasyarakatan yang tinggi.” tutupnya. (Tribunbuton.com/Ros)
.