RAHA, TRIBUNBUTON.COM – Sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kontunaga Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi demontrasi.
Sejumlah siswa-siswi menuntut pergantian Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Kontunaga, Kabupaten Muna. Siswa tetap bersikukuh untuk terus menggelar aksi sebelum Kasek diganti.
Terkait persoalan itu, Kepala Cabang Dikbud (KCD) Sultra, Yamir, menyebut demo sejumlah siswa tersebut tak mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler. Kemudian tuntutan pergantian Kasek bukan kewenangannya tapi menjadi kewenangan provinsi.
“Tuntutan mereka harus ganti Kepsek. Dari demo kemarin sudah ditau dengan provinsi tapi tanggal 9 ini saya akan laporkan ke provinsi. Apa-apa yang menjadi keinginan siswa. Yang pasti mereka harus ulangan tidak boleh tidak,” ujar Yamir, Selasa (7/6/2022).
Perihal dugaan korupsi yang disangkakan ke Kasek. Yasmir, secara pribadi mengatakan sebagai pengawas tak melihat ada kerugian negara. Hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi juga tak menemukan bukti yang mengarah ke tindak pidana korupsi.
“Bicara korup belum tentu dia korup. Karena inspektorat sudah memeriksa dan tak ada hasil pemeriksaan yang merugikan keuangan negara. Saya yakin sebagai pengawas tak ada kerugian. Kalau bukan inspektorat kita mau yakin sama siapa. Apalagi itu kewenangan inspektorat. Ketika inspektorat menemukan kerugian negara. Beberapa bulan yang lalu didemo kejaksaan tapi kan tak bisa bertindak karena tak ada bukti-bukti yang kuat,” kata Yasmir.
Kasek SMAN 1 Kontunaga, Asma Tifa, saat hendak dikonfirmasi enggan untuk berkomentar. Ironinya, saat KCD Sultra menggelar rapat tertutup dengan internal SMA Negeri 1 Kontunaga sang Kasek tak dilibatkan. (Tribunbuton.com/Ros)