DISKUSI VIRTUAL, HUGUA TAMPUNG DELAPAN ASPIRASI HONORER K2 PROVINSI JAWA TENGAH

949
Bahas Honorer K2, Hugua dan pengurus pusat K2 serta pengurus Provinsi Jawa Tengah gelar diskusi virtual. FOTO istimewah

JAKARTA, TRIBUN BUTON

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ir Hugua, bersama Perkumpulan Honorer Kategori 2 Indonesia (PHK2I) Provinsi Jawa Tengah menggelar pertemuan secara virtual melalui Aplikasi Zoom, Sabtu (16/01/2021).

Pertemuan tersebut membahas rencana pemerintah yang akan membuka formasi CPNS dan PPPK pada tahun anggaran 2021.

Kata Hugua, terkait formasi dimaksud maka PHK2I Provinsi Jawa Tengah melalui kordinator wilayahnya, Suharmanto menyampaikan delapan usulan diantaranya.

“Delapan usulan itu diantaranya, E_formasi 2021 dibuka untuk Pegawai Tenaga Teknis (PTT). Kemudian, untuk Verval khusus Honorer K2 mohon dipermudah karena dapodik sudah ngelink ke BKN. Regulasi di permudah khususnya untuk Tenaga Teknis lainnya. Tes khusus untuk Honorer K2 (karena ada tes Honorer K2 tahap 1, maka diharapkan ada juga tes untuk Honorer K2 tahap 2 pula,” kata Hugua, dalam press releasenya Sabtu (16/01/2021).

Selain itu juga lanjut Hugua, PHK2I Jawa Tengah meminta rekrutmen diprioritaskan dahulu secara bertahap untuk Honorer K2. Sebelum merambah ke honorer lainnya atau non kategori. Serta memberikan penghargaan atau Asesi kepada para tenaga pendidik PTT atau teknis lainnya agar dapat
mengikuti tes seleksi PPPK seperti Dinas Pertanian. Agar bisa diberi Asesi mengapa tenaga pendidik tidak bisa.

“Termasuk pemberian Passing Grade khusus untuk Honorer K2 agar lebih mudah masuk PPPK. Contohnya untuk Passing Grade umum 45 untuk kami Passing Gradenya 25. Serta berharap seluruh Honorer K2 se-Jawa Tengah dapat menjadi ASN,” ujar mantan Bupati Wakatobi dua periode tersebut.

Dalam press release itu juga disampaikan hal yang sama oleh koordinator pusat PHK2I untuk wilayah Jawa Tengah, Titik Purwaningsih. Selaku koordinator dia mengusulkan agar ada formasi khusus Honorer K2.

“Kami Pak Hugua, minta agar ada formasi khusus untuk Honorer K2. Karena kami ini sudah lama mengabdi, kurang lebih sudah 25-30 Tahun. Bolehlah Honorer K2 dites, tapi biarkanlah kami bersaing dengan sesama Honorer K2. Hal ini semata-mata agar pengabdian kami selama ini dihargai oleh pemerintah” ungkap Titik, dalam press release itu.

Menanggapi usulan itu, Hugua menyampaikan jika saat ini memang rekrutmen ASN baik PNS atau PPPK harus ada tes.

“Harus ada tes, karena UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN bunyinya seperti itu, kecuali nanti ada perubahan UU ASN baru bisa dimungkinkan tanpa tes dan sekarang kami DPR sedang menggodoknya” ucap Hugua.

Terkait apakah nanti formasi untuk Honorer K2 itu dalam bentuk PNS atau PPPK, Hugua menyampaikan agar pegawai Honorer K2 jangan merisaukan hal itu.

“PPPK dan PNS itu sama-sama ASN, derajatnya pun sama, sehingga jangan dirisaukan,” Hugua menambahkan.

Hugua juga meminta kepada PHK2I Jawa Tengah agar berkomunikasi intens dengan pemda masing-masing untuk mengusulkan formasi apa saja yang seharusnya dibuka dan harus ada porsi anggaran untuk PPPK di APBD.

“Kalau tidak dianggarkan melalui APBD, maka tidak akan ada formasi yang dibuka di daerah tersebut” jelas Hugua.

Setelah PPPK dianggarkan di APBD, Hugua meminta kepada PHK2I untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah melalui BKD untuk menyusun dan mengeluarkan ANJAB (Analisis Jabatan) dan ABK (Analisis Beban Kerja) dan selanjutnya dilanjutkan ke MENPAN/ RB untuk buka Formasi penerimaan dan rencana pelaksanaan Test P3K .

“Saya minta kepada teman-teman Honorer K2 Jawa Tengah sekarang ini komunikasi intens dengan Pemerintah Daerah, selesaikan semuanya” tutup Hugua. (Duriani)