
BUTON, TRIBUNBUTON.COM
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan tergolong berhasil. Berbagai bantuan yang dikucurkan termanfaatkan dengan baik, selama beberapa tahun terakhir, hasil produksi perikanan tangkap Kabupaten Buton terus mengalami peningkatan, Kamis 8 Oktober 2020.
Kepala Bidang Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Buton, Rahman, perekonomian masyarakat nelayan Kabupaten Buton dalam tiga tahun terakhir relatif mengalami peningkatan. Rumah-rumah mereka yang dulunya berdinding papan hingga jelajah, kini sudah berganti dengan beton. Kendati belum semua, namun diyakini secara perlahan akan menuju sejahtera.
Selain itu, kata dia, banyak pula dari nelayan yang awalnya dibantu dengan satu armada kapal, sekarang mampu dikembangkan menjadi dua hingga tiga kapal. Tapi tidak sedikit juga yang masih bertahan dengan hanya pemberian pemerintah.
Pihaknya menambahkan, masih adanya nelayan yang bertahan dengan kehidupan lamanya disebabkan oleh perilaku nelayan itu sendiri. Utamanya keluarga nelayan dari suku Bajo.
” Mereka umumnya belum mampu mengatur keuangan sehingga pendapatan sehari habis dibelanjakan di hari itu juga. Prinsipnya kalau habis, mencari lagi. Memang sejak dulu mereka terbiasa menggantungkan hidup kepada alam.”, tuturnya.
Lebih lanjut, Rahman mengatakan, bantuan Pemkab Buton kepada nelayan cukup terbagi rata di tujuh kecamatan. Jenisnya disesuaikan dengan potensi hasil laut setiap kecamatan.
“Keluarga kita di Bajo ini mungkin harus butuh sosialisasi ekstra untuk bagaimana caranya mengatur keuangan dengan baik. Pendapatan mereka itu sebenarnya tinggi, kalau separuh ditabung bisa kaya sebenarnya, tapi kebanyakan mereka tidak begitu, akhirnya kalau sudah musim Timur ombak kuat kasian mereka berbondong-bondong gadaikan barang di penggadaian,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Buton, presentase peningkatan pendapatan nelayan tahun 2019 mencapaian kinerja 104,55 persen. Capaian ini diperoleh dari total nilai produksi untuk seluruh jenis komoditi dalam setahun sebesar Rp486,67 miliar. (Cr1)