H. ARHAWI SE, MM
“Dalam politik tidak ada lawan dan kawan. Yang ada hanya kepentingan universal demi kemajuan pembangunan di daerah dan kesejahteraan masyarakat.”
Pemimpin yang Banyak Bekerja Sedikit Bicara
Terlahir dari keluarga pedagang, H Arhawi SE.MM yang merupakan anak tertua dari delapan bersaudara itu meneruskan ilmu dagang warisan kedua orang tuanya.
H Arhawi, dilahirkan di Kelurahan Wanci Kecamatan Wangi-Wangi sekitar 56 tahun silam. Tepatnya 10 November 1964. Terlahir dari pasangan H La Ruda (Alm) dan Hj Wa Ode Alifah.
Anak pertama dari delapan bersaudara itu, semasa kecil tergolong anak yang rajin dan ulet. Dalam pengembangan usaha yang dibangun kedua orang tuanya, ia sebagai anak tertua turut andil.
Layaknya anak seumurannya, H Arhawi dapat menyelesaikan studi jenjang Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Wanci Tahun 1971 – 1977.
Selepas menamatkan pendidikan dijenjang SD. H Arhawi memilih SMPN Wanci yang tak jauh dari kediaman orang tuanya guna melanjutkan pendidikan ditingkat sekolah menengah pertama (SMP). Dan tamat 1981.
Untuk melanjutkan pendidikan di sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). H Arhawi, harus rela meninggalkan kedua orang tua dan saudaranya. Karena saat itu, ia memilih SMAN 1 Baubau dan tamat 1984.
Semenjak menempuh pendidikan mulai bangku SD hingga SLTA, H Arhawi termasuk siswa berprestasi. Dengan modal itulah, ia nekat melanjutkan pendidikan dengan kuliah disalah satu perguruan tinggi di pulau Jawa. Tepatnya Universitas Islam Malang, dan berhasil mengantongi ijazah perguruan tinggi tahun 1990.
“Meskipun selama sekolah mulai bangku SD hingga PT tidak pernah juara pertama. Tapi saya selalu masuk dalam 10 besar,” ungkapnya.
Selepas merangkai seluruh ilmu akademik, H Arhawi mengakhiri masa lajangnya. Tepatnya 31 Agustus 1991, ia mempersunting gadis pujaan hatinya, Hj Safaria. Dari pernikahan itu telah dikaruniai tiga orang putra-putri. Achmad Aksar (27), Arisna Damayanti (23), Vania Rezky Amaliah (26).
Selepas mempersunting bunga desa pujaannya, H Arhawi mulai menerapkan ilmu niaga dari kedua orang tuanya. Berbagai jenis usaha dicobanya. Namun masyarakat Wakatobi mengenal beliau sebagai pengusaha jasa transportasi laut.
Hal itu dibuktikan dengan keberadaan puluhan kapal laut baik itu kapal penumpang maupun kapal barang berbagai jenis ukuran berhasil dimenej. Sehingga ratusan bahkan ribuan warga Wakatobi khususnya pulau Wangu-Wangi mecari nafkah dengan menjadi ABK kapal yang dimilikinya.
Sukses membangun rumah tangga dan usaha jasa transportasi laut dengan memperkerjakan ribuan masyarakat. H Arhawi, melirik dunia politik. Niatan membangun daerah lewat jalur politik itu direalisasikannya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Wakatobi Tahun 2005.
Kala itu, H Arhawi berpasangan dengan H Najamudin dan diusung beberapa gabungan partai politik. Namun Dewi Fortuna belum memihak karena Paslon H Najamudin – H Arhawi menjadi Runner up dalam perhitungan suara akhir setelah Paslon Ir Hugua – Ediarto Rusmin.
Beberapa bulan selepas Pilkada 2005, H Arhawi, yang saat itu menjadi Ketua DPD PAN Wakatobi. Mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada pileg Wakatobi ditahun yang sama.
Alhasil, H Arhawi terpilih dan duduk menjadi Wakil Ketua DPRD Wakatobi periode 2005 – 2009. Dua tahun lebih menjadi wakil rakyat, H Arhawi menerima pinangan Ir Hugua menjadi calon Wakil Bupati Wakatobi pada Pilbup Wakatobi 2011. Paslon dengan tagline Surgawi saat itu menjadi pemenang dari enam Paslon lainnya.
Lima tahun mendampingi Hugua menjadi Wakil Bupati Wakatobi. H Arhawi, telah banyak berkontribusi membangun daerah sesuai tupoksinya sebagai Wakil Bupati Wakatobi.
Kontribusi positif untuk daerah selama menjabat Wakil Bupati Wakatobi mendampingi Hugua. H Arhawi diganjar masyarakat Wakatobi dengan dipilihnya sebagai Bupati Wakatobi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi tahun 2015.
Saat Pilbup Wakatobi 2015, H Arhawi berpasangan dengan Ilmiati Daud SE.MSi. Saat itu, H Arhawi – Ilmiati Daud, mengalahkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang didukung gabungan partai politik penguasa di Wakatobi.
Tepat 28 Juni 2016, H Arhawi dilantik sebagai Bupati Wakatobi oleh Gubernur Provinsi Sultra, Nur Alam mewakili Menteri Dalam Negeri.
Selama empat tahun lebih menjabat Bupati Wakatobi, H Arhawi, dikenal sebagai pemimpin yang sedikit bicara banyak bekerja. Bahkan puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mendukungnya saat Pilbup 2015 dirangkul dan diamanahi jabatan.
“Dalam politik tidak ada lawan dan kawan. Yang ada hanya kepentingan universal demi kemajuan pembangunan di daerah dan kesejahteraan masyarakat,” kata H Arhawi.
Dalam dunia organisasi, H Arhawi diantaranya Ketua DPD PAN Kabupaten Wakatobi 2005 – 2017. Ketua KONai Kabupayen Wakatobi 2011. Ketua KADIN Wakatobi 2006 – 2008. Ketua Kwarcab Pramuka Wakatobi 2011. Ketua P-Golkar Wakatobi 2018 sampai saat ini.
Dalam riwayat pekerjaan, H Arhawi cukup mumpuni menduduki beberapa kursi panas. Diantaranya Wakil Ketua DPRD Wakatobi 2009 – 2011, Wakil Bupati Wakatobi 2011 – 2016, Bupati Wakatobi 2016 – 2021.
Berjalan empat tahun menjabat Bupati Wakatobi, H Arhawi menciptakan sejumlah prestasi dan berhasil meraih sejumlah penghargaan. Baik itu penghargaan dari pemerintah maupun non pemerintah. Diantaranya Melati Pramuka dari Lembaga Pemberi Penghargaan 2017. Tokoh inovatif pemerintahan dari Kendari Pos 2017.
Satu kemudian, H Arhawi kembali meraih penghargaan dari Kendari Pos sebagai tokoh inovatif pemerintahan 2018. Berlanjut tahun 2019 sebagai tokoh inovatif pemerintahan dari Kendari Pos. Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI 2018. Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI 2018. Medali Kejuangan 9 Windu dari Dewan Nasional 45 tahun 2019. Dan penghargaan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia 2019.
Untuk melengkapi sejumlah prestasi yang diraihnya baik di dunia pendidikan, politik dan pemerintahan. Gelar akademik terakhir pun masih digapainya yakni menyelesaikan studi Strata Dua (S2) di Universitas Halu Oleo Kendari 2019.
Meskipun padat kegiatan sebagai orang nomor Wahid di Kabupaten Wakatobi. H Arhawi selalu menempatkan waktu untuk bersama keluarga.
“Sesibuk apapun dengan berbagai tugas negara, saya selalu luangkan waktu berkumpul dengan keluarga. Utamanya saat makan baik itu makan malam maupun makan siang. Disitu menjadi ajang mengontrol aktivitas anak-anak,” ujar H Arhawi.
Kini H Arhawi, sedang mempersiapkan diri bersama calon pendampingnya H Hardin La Omo, untuk berkompetisi menuju periode kedua jabatannya sebagai Bupati Wakatobi periode 2021 – 2026.
H. HARDIN LA OMO, SE
“Saya ingin mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Memberikan kontribusi pemikiran untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.”
Karir Pengabdian yang Panjang
Dilahirkan di bumi Gau Satoto Kelurahan Buranga Kecamatan Kaledupa, 18 Desember 1953. H Hardin La Omo SE, tidak pernah terbesit dalam hatinya jika suatu saat bakal menjadi orang yang sarat pengalaman dan prestasi disetiap bidangnya.
Hardin La Omo, menghabiskan waktu di kampung halamannya hanya pada usia jenjang Sekolah Dasar (SD). Tepatnya Sekolah Rakyat (SR) Ollo Selatan 1959 – 1965.
Setelah itu, suami dari Djuarni La Omo ini hijrah ke Baubau dan mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Baubau 1966 – 1969. Tamat di SMPN 1 Baubau, Hardin La Omo melanjutkan kejenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) tepatnya SMAN 1 Baubau 1969 – 1972.
Hardin La Omo dikarunia tiga orang putra-putri hasil pernikahannya dengan Djuarni La Omo. Yakni Joharis Hardin (38), Hian Riliani Hardin (36), Muhammad Akbar Hardin (32). Dan ketiga-tiganya telah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Setelah menamatkan pendidikan di SMAN 1 Baubau, Hardin La Omo melanjutkan pendidikan di Jakarta tepatnya Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta 1974 – 1978.
APP Jakarta didirikan 22 September 1958 dan disyahkan berdasarkan SK Menteri Perindustrian Nomor 488/TU Tanggal 15 Januari 1959. Dan sekarang ini berganti nama menjadi Politeknik APP Jakarta, salah satu PT Negeri Kedinasan dibawah naungan Kementerian Perindustrian.
Pada tahun 1982, Hardin La Omo memiliki riwayat pekerjaan tetap. Dimana beliau lulus dan tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Wilayah (Kanwil) Perindustrian Provinsi Sultra 1982 – 1985 dan saat itu beliau menjadi staf.
Dipertengahan tahun 1985, beliau mendapat promosi jabatan sebagai Kasubsi Bimbingan Produksi pada IK Kandep Perindustrian Kabupaten Buton 1985 – 1992.
Di jaman Orde Baru (Orba) dimana saat itu ada perwakilan PNS di parlemen (DPR dan DPRD). Hardin La Omo didaulat mewakili unsur PNS menjadi Anggota DPRD Kabupaten Buton 1992 – 1999. Memasuki tahun reformasi dan unsur PNS dihapus dari Keanggotaan di parlemen. Hardin La Omo mendapat jabatan Kaur Hukum di Dinas Perindag Buton 2000 – 2001.
Pada tahun 2001 – 2002, Hardin La Omo mendapat amanah baru sebagai Kasubdin Program Dinas Perindag Kabupaten Buton. Dipenghujung tahun 2002 – 2004, Hardin La Omo dipercaya menjabat Kabag Perekonomian Setda Buton.
Bersamaan dimekarkannya Wakatobi menjadi daerah Otonom baru di penghujung tahun 2003. Hardin La Omo dibawah serta oleh PJ Bupati Wakatobi saat itu, Sarifudin Safaa, dan diamanahi jabatan Kepala Dinas Perindagkop dan Nakertrans Kabupaten Wakatobi 2004 – 2006.
Saat Hugua – Ediarto Rusmin menjabat Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi devinitif pertama hasil pilihan rakyat. Hardin La Omo dipercaya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wakatobi 2007 – 2008.
Diawal tahun 2009, Hardin La Omo mencapai puncak karir dalam dunia birokrasi. Saat itu Bupati Wakatobi Ir Hugua, mempercayakan Hardin La Omo sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi 2009 hingga pensiun 2013.
Selama memangku berbagai jabatan dalam dunia birokrasi. Hardin La Omo mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan meraih sertifikat. Diantaranya Sepada, yang diselenggarakan Departemen Perindustrian Ujung Pandang 1986. Diklat PIM TK. III diselenggarakan Badan Diklat Provinsi Sultra 2002.
Kemudian Diklat PIM TK II yang dilaksanakan LAN Makassar 2006. Diklat TPL Departemen Perindustrian Ujung Pandang 1980. Diklat Fasilitator GKM-IK yang dilaksanakan Proyek Pengembangan Industri Kecil Sultra 2990.
Diklat peningkatan kwalitas tenun yang diselenggarakan Kanwil Perindustrian Kendari. Diklat Pewarnaan Benang dari Kanwil Perindustrian Jakarta 1985. Diklat prosedur impor Balai besar PPEI Jakarta 2006. Sistim industri II Departemen Perindustrian 2006. Pedoman sistim dan prosedur penatausahaan akuntansi, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan daerah.
Begitu pun dalam dunia organisasi. Hardin La Omo sempat juga menempatkan waktu membesarkan organisasi Pemuda Panca Marga Cabang Buton 1987 – 1992. Serta TUA Bidang Koperasi Golkar DPD Buton 1988 – 1993.
Saat ini pula, Hardin La Omo tengah mempersiapkan diri mendampingi H Arhawi sebagai Bakal Calon Bupati Wakatobi periode 2021 – 2026. Hardin La Omo, bukan hanya sekedar menerima tawaran untuk mendampingi H Arhawi. Namun beliau punya motivasi tersendiri dalam pencalonannya sebagai balon Wakil Bupati Wakatobi.
“Saya ingin mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Memberikan kontribusi pemikiran untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Hardin La Omo, ditemui beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu juga, Hardin La Omo sempat mengumbar beberapa target/sasaran jika bersama H Arhawi dipercayai masyarakat Wakatobi untuk memimpin lima tahun kedepan.
“Tentu kita inginkan pendapatan masyarakat meningkat. Pelayanan kemasyarakatan prima. Dan mewujudkan birokrasi yang lincah dan berdedikasi tinggi,” harapnya. (Duriani)