BAUBAU, TRIBUN BUTON/TRIPTON CHANEL
Akhirnya terungkap dua warga Baubau yang sebelumnya positif versi rapidtest, benar-benar positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) berdasarkan hasil swab PCR. Pasien 01 seorang wanita (26) warga Kilo 4 dan pasien 02 laki-laki (55) warga Kelurahan Lipu.
Melalui conferensi pers, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Baubau benarkan dua warga Kota Baubau terpapar Corona. Ketua Gugus Tugas Covid-19 RSUD Kota Baubau, dr Lukman, menjelaskan pasien 01 merupakan pasien positif corona pasca melahirkan, hasil SWAB postif dengan riwayat perjalanan dari Ambon Maluku. Begitu juga hasil SWAB positif pasien 02 merupakan ABK kapal KM Lambelu.
“Dalam penanganan kasus Covid-19 saat ini. Pemerintah serius dalam penanganannya. Kedua pasien tidak menunjukan gejala. Sesuai protokol kedua pasien bisa dilakukan isolasi atau karantina mandiri. Namun kami mengambil langkah untuk melakukan isolasi mandiri di RSUD Palagimata untuk dilakukan uji swab selanjutnya,” jelasnya.
Dengan positifnya hasil swab ini, pihaknya menyampaikan Kota Baubau terdapat dua positif Corona atau Covid-19. Pihak RSUD juga sudah melakukan rapid test sejumlah tenaga medis namun belum keseluruhan karena keterbatasan jumlah rapidtest.
“Jumlah alat rapid tes di Kota Baubau sebanyak 509 buah. Rapid test itu tidak diberikan langsung namun diberikan secara bertahap,” katanya.
Sekertaris Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau/Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari, menjelaskan dengan adanya dua warga positif Covid-19 ini, maka Baubau memasuki babak baru. Masyarakat ikuti protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan, selalu menggunakan masker saat bepergian, hindari lokasi yang menjadi lokasi perkumpulan dan selalu patuhi himbauan pemerintah serta jangan mudik di tengah wabah virus Covid 19 (C-19).
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau, DR Roni Muhtar MPd, mengingatkan kepada warga Baubau agar lebih mawas diri dan mematuhi segala imbauan pemerintah misalnya tidak melakukan aktifitas shalat di masjid. Dia juga menyampaikan akan berkordinasi bersama Kabag Kesra dan Kementrian Agama Kota Baubau untuk melakukan imbauan untuk tidak melakukan ibadah di masjid dulu untuk memutus rantai penyebaran C-19.
“Meskipun pemerintah sudah berusah namun tidak dipatuhi saya kira itu percuma saja”, tutupnya.(#)