COVID 19 DI BAUBAU, DUA ORANG DENGAN STATUS BERBEDA

2256
dr Lukman
  • Diupayakan Pemeriksaan Swab dan PCR

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM, Yhd

Selain ibu (28) warga Kecamatan Wolio yang baru melahirkan, rupanya masih ada lagi yang terklarifikasi status Corona (Covid 19). Yakni warga Kecamatan Betoambari (55) yang bekerja di salah satu kapal, Rabu15 April 2020.

Ketua Satgas Gugus Tugas Covid RSUD Kota Baubau, dr Lukman Sp Pd, menjelaskan berdasarkan hasil penilaian medis, kedua orang ini memiliki status Covid 19 yang berbeda. Ibu asal Kecamatan Wolio sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), sedangkan pria asal Kecamatan Betoambari berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Saya sendiri telah mengecek langsung kondisi ibu tersebut siang hari tadi setelah dilaporkan oleh dokter jaga di RSUD Baubau. Benar terklarifikasi jadi OTG. Dan sesuai prosedur perlakuan kita terhadap pasien, atau OTG dengan hasil Rapid test yang reaktif adalah karantina mandiri, dengan diikuti pemantauan ketat dari petugas surveilans di Puskesmas domisili,” kata dokter Lukman.

Berdasarkan defenisi OTG bahwa pasien adalah orang yang tidak bergejala, dan memiliki resiko tertular dari orang positif Covid-19. Sementara dari penyelidikan epidemologi tidak jelas riwayat kontaknya dengan orang yang positif Covid-19. Sedangkan pria asal Betoambari terklarifikasi sebagai ODP setelah mendapat laporan dari petugas surveilans Dinas Kesehatan Kota Baubau. Diperoleh adanya riwayat demam 14 hari terakhir.

“Bahwa ODP adalah orang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius, atau riwayat demam, atau gejala gangguan sistem pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan pada 14 hari terakhir, sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal, atau orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan, seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19,” ungkap dokter ahli penyakit dalam ini.

Pria asal Betoambari ini akan kembali diperiksa pada Kamis ini 16 April 2020. Dalam waktu dekat keduanya akan diupayakan untuk pemeriksaan swab tenggorokan (pemeriksaan air liur, red) dan selanjutnya polymerase chain reaction (PCR).

Beberapa pejabat yang hadir pada kesempatan itu. Di antaranya Sekda Kota Baubau, Dr Roni Muhtar MPd, Asisten I Setda Kota Baubau, Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Kepala Pelaksana BPBD Kota Baubau, Direktur RSUD Kota Baubau, dan sejumlah tim dari Sekretariat Gugus Tugas Covid-19.

Menyikapi kondisi ini, Wali Kota Baubau Dr AS Tamrin MH, usai pertemuan menyatakan secara tegas bila Pemerintah Kota Baubau sangat serius dalam upaya penanggulangan memutus mata rantai pesebaran Covid-19. Wali kota juga mengapresiasi kinerja para dokter, segenap tim medis dan paramedis, bidan TNI-Polri, Camat, Lurah, serta segenap stakeholder lainnya yang telah mendedikasikan diri dan menjadi garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

“Sebagai kepala daerah, saya mengajak kita semua untuk tetap tenang, tidak panik berlebihan, namun tetap waspada seraya terus berdoa, agar penyebaran Covid-19 ini segera berakhir, dan kita bisa melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya,” tandasnya.

Wali Kota meminta untuk bersikap arif dan bijak terhadap sejumlah informasi yang berkembang di medsos dan pemberitaan umum. Terkait Covid-19, informasi resminya berasal dari Gugus Tugas atau pihak yang secara resmi dipercayakan pemerintah untuk menyampaikannya.(*)