BURANGA, TRIBUNBUTON.COM
Salah satu starategi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur) dalam rangka mengatasi kelangkaan pangan beras bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Ereke.
Alamsyah, Kepala Gudang Bulog menuturkan, bahwa dirinya telah mengirim permintaan persediaan pangan sebanyak 100 ton beras. Hal ini merupakan salah satu antisipasi menjaga kestabilan harga dan kelangkaan pangan di pasar mina-minanga Butur.
“Bila terjadi dampak buruk dari coronavirus (Covid-19) butur tidak akan kekurangan beras selama 3 Bulan”, tuturnya saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis 2 April 2020.
Pihak Bulog Ereke sudah mengirim surat permintaan penambahan stok gudang sebanyak 100 ton. “Mudah-mudahan akan sampai dua minggu kedepan,” katanya.
Namun demikian, pihak Bulog terus berupaya mengadakan gula. Walau gula begitu langka dipenyedia. Hingga saat ini gula belum bisa didatangkan.
Selain itu, saat ini di gudang Bulog tersedianya stok pangan kurang lebih 70 ton. Penjualan beras bulog tanpa sudah tanpa subsidi lagi. “Penjualannya dilakukan secara komersil dengan harga perkarungnya berkisar Rp 425 ribu,” tuturnya.
Kata Alamsyah, dirinya memastikan masyarakat tidak melakukan penimbunan stok beras, pihaknya hanya menyediakan 10 kg beras perorang bagi warga yang datang beli beras di gudang bulog. “Kami membatasi pembelian masyarakat, bagi yang rutin datang membeli kami tidak layani,”tegasnya.
Menurutnya untuk kualitas beras bulog tidak jauh beda dari beras yang beredar dipasaran lokal. Apalagi beras bulog di jual dengan harga yang terbilang sangat ekonomis.(#)