BAUBU, TRIBUN BUTON (Mira)
Duta Samudra Indonesia (DSI) Makassar sekolah tinggi bidang perhotelan dan kapal pesiar kini sedang mencari siswa berbakat dari SMA sederajad. Koordintor pusat informasi DSI Makassar di Baubau saat ini tengah mensosialisasikan program pendidikan dan keuntungan belajar di DSI Makasar, di SMAN 2 Baubau, Rabu 29 Januari 2020.
Koordinator Pusat Informasi DSI makasar di Kota Baubau, Arfin Oihu menjelaskan, DSI Makassar yang berlokasi di Makassar, tepatnya di Citraland Celebes, bilangan Jalan Aroepala ini, sedang mencari siswa berbakat untuk dijadikan anak didik, agar menjadi pekerja profesional. Kata dia,
ada beberapa kelas yang yang disedikan oleh DSI Makasar, mulai dari kelas untuk kapal pesiar baik reguler maupun akselerasi, kelas Bahasa Jerman, serta kelas Bahasa Ingris pelayaran pelaut.
Sedangkan Biaya yang dikeluarkan per kelasnya beragam, yakni Rp 5.000.000 hingga Rp 15.000.000 per siswa jiga ingin mendaftar. Dan jika mendaftar para peserta akan mendapatkan tiket kapal Pelni dari kota asal ke Malasar secara gratis.
“Gratis penjemputan dari pelabuhan menuju DSI, gratis 3 bulan kelas bahasa inggris pelaut di DSI (bagi kelas reguler), gratis asrama selama 3 bulan (bagi kelas reguler), gratis seragam, dan yang paling asyik adalah, serta potongan biaya belajar sebesar Rp 500.000,” urainya dihadapan para sisiwa SMA Negeri 2 Baubau.
Diketahui, DSI adalah lembaga pendidikan dan pelatihan kerja calon kru kapal pesiar dan perhotelan yang didirikan sejak Tahun 2012 di Makassar. Dan merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan Kerja kapal Pesiar pertama di indonesia Timur.
DSI juga merupakan lembaga pendidikan non formal yang mengedepankan Profesionalisme dengan biaya yang terjangkau dan praktis didukung sarana dan prasarana yang memadai, praktisi dan instruktur yang profesional dan berpengalaman.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Baubau, Muhammad Radi mengatakan, sosialisasi kelas belajar khusus seperti DSI sangat penting. Mengingat saat ini sekolah yang mencetak alumni profesional masih minim terlebih kebanyakan dari para siswanya bercita-cita untuk menjadi pekerja profesional.
“Intinya apapun demi masa depan para siswa kami mendukung begitu pun DSI yang nantinya akan menciptakan pekerja profesional dibidangnya, saya pikir ini menjawab cita-cita beberapa siswa,” ujarnya.
Radi sendiri tidak memaksa para siswanya untuk menjadi pekerja profesional nantinya. Kata dia, apa pun pilihannya, tergantung dari siswa masing-masing, asal berguna bagi nusa dan bangsa. (*)