BUTON, TRIBUNBUTON (Ilwan)
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, disanyalir terjadi penyimpangan administrasi dan anggaran yang menyalahi aturan.
Salah satu warga, Rustas, mengatakan Badan usaha milik Desa (Bumdes) didirikan oleh pemerintah Desa yang kepemilikan modal dan pengelolaanya dilakukan oleh petugas pemerintahan desa. Diharapkan dapat berkembang secara baik untuk pelayanan perekonomian terhadap Desa sesuai yang diamanahkan dalam undang-undang pengelolaan keuangan Bumdes secara transparan dan benar untuk kemajuan masyarakat di wilayah Desa sendiri.
“Sementara pengelolaan Bumdes di Desa Matanauwe tidak transparansi, pasalnya keanggotaan Bumdes saja tidak terpilih secara musyawarah. Dengan ini mengelola anggaran Bumdes terlihat mangkarak akibat dari tidak adanya kegiatan. Diduga Bumdes dikelola secara pribadi oleh oknum ketua Bumdes sendiri”, jelasnya.
Mantan Kepala Desa Matanauwe, La Dangka, mengungkapkan Pemerintah Desa Matanauwe telah mengucurkan dana Rp 60 juta sejak Bumdes terbentuk untuk kegiatan Bumdes.
“Kami sudah merancang kegiatan Bumdes untuk diketahui oleh masyarakat Matanauwe. Kami juga telah konfirmasi dengan Direkturnya minta perancangan kegiatan Bumdes, tapi beliau belum melaporkan. Entah karna faktor kesibukan atau ada hal lain”, katanya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Desa Matanauwe, La Bidi yang telah dikonfirmasi TRIBUN BUTON (tribunbuton.com), membantah jika pengelolaan dana Bumdes tidak transparansi di Desa Matanauwe.
“Kami transparan dalam hal pengelolaan, kami jalan sesuai aturan. Soal pembangunan atau Pengelolaan atau kegiatan Bumdes belum kami lakukan, dikarenakan belum mendaptkan usaha yang maksimal atau kami menilai jika Pengelolaan anggaran Bumdes kita keluarkan maka yang kita takutkan ada kerugian bukan malah mendapat pengahasilan masyrakat Desa Matanauwe”, ungkapnya.
Direktur Bumdes tidak mau menyerahkan laporan kepada kepala desa apabila belum melakukan kegiatan Bumdes. Direktur juga telah melakukan perancangan kegiatan Bumdes kemasan air mineral di matanauwe, tapi itu belum paten Karena masih lerencanaan.
Direktur berharap masyarakat mengerti dengan kondisinya, Direktur juga tetap berupaya melakukan kegiatan Bumdes dan di saksikan oleh masyarakat Desa Matanauwe, bukan berarti kita tidak transparansi.(#)