BAUBAU, TRIBUN BUTON
Mewakil Gubernur Sulawesi Tenggara membuka secara resmi Festival Keraton Masyarakat Adat Asean, Sekertaris Daerah Profinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Mustari sebut FKMA merupakan penyelamat budaya bangsa. FKMA akan diberlangsungkan selama 4 hari sejak penyambutan tamu 18 November hingga penutupan pada 21 November 2019.
Dalam sambutan Gubernur, La Ode Mustari mengatakan, FKMA yang diselenggarakan ini, sesuai dengan implementasi lima pilar Sultra emas, bertajuk Sultra berbudaya dan beriman, Sultra cerdas, Sultra produktif, dan Sultra bantuan masyarakat miskin. Maka dari itu festival ini dapat mewujudkan Sultan yang beriman dan berbudaya dengan mengatualisasikan budaya.
“Ditambah kearifan lokal meyelamatkan budaya” kata Mustari
Kata Mustari, dipilihnya Kota Baubau Menjadi lokasi FKMA dipandang sebagai keistimewaan yang luar biasa. Sebab ini berskal internasional, keberhasilanya ketika dilihat dari ketertarikan masyarakat baik dari dalam maupun luar Indonesia.
Tidak lupa juga, Mustari mengucap syukur dengan dianugerahkannya Sultan Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional dan mengajak masyarakat khususnya sulawesi tenggara untuk mengikuti semangat juang Oputa Yi Koo.
Sementara itu, Wali Kota Baubau, AS Tamrin menganggap festival ini merupakan wadah bagi raja dan sultan yang terbenyak dalan FSKN. Mempererat tali persaudaraan antara raja dan sultan di Indonesia.
“Kami bersyukur mendapat mandat untuk menjadi tuan rumah FKMA. Boleh saja berbeda pendapat tetapi kemudian dengan kekompakan kita dapat bersatu” Kata Tamrin dihadapan puluhan Raja dan Sultan yang hadir.(*)