WAKATOBI, TRIBUNBUTON – (Duriani)
Oknum pendamping desa program Pemerintah Pusat di Wakatobi, Hasriadin S.Sos, meminta maaf kepada semua pihak atas beredarnya pemberitaan di media online di Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait dugaan memiliki rekening gendut.
“Bahwa saya atas nama Pribadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama lingkup peran publik sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) atas viralnya pmberitaan disalah satu media online tentang Rekening Gendut Pendamping,” ucap Hasriaddin, di Wangi-Wangi Kamis (14/11/2019)
Hasriaddin, mengakui bahwa postingannya di sosial media (Facebook) yang kemudian diviralkan lewat pmberitaan media online itu sudah dihapus beberapa jam setelah diposting. Karena postingan itu menurutnya hanya guyonan.
“Saya tidak mengerti motif dari wartawan yang menjadikan postingan saya tersebut di jadikan bahan pemberitaan. Walaupun pada saat wartawan tersebut meminta konfirmasi saya telah menjawab bahwa hal tersebut tidak layak untuk diberitakan,” ungkapnya.
Kata Hasriaddin, postingan tersebut adalah postingan penuh penuh canda yang tidak memiliki tendensi apapun dan tidak memiliki hubungan apapun dengan posisinya sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan.
Hasriaddin, menjelaskan jika sumber postingan itu terutama menyangkut nilai rekening adalah murni diambil dari mesin pencarian online yakni Google. Namun dalam pemberitaan di media online dibumbui dengan perubahan hidup pribadi dan keluarganya.
Dengan viralnya pemberitaan itu, Hasriaddin, mengatakan bahwa sesungguhnya apa yang tersaji dalam pemberitaan sudah jauh dari konteks postingannya di sosial media.
“Postingan saya di sosial media dan sajian berita yang diviralkan melalui media online sesungguhnya sudah diluar konteks. Sehingga melalui kesempatan ini saya ingin mengklarifikasinya bahwa seluruh fasilitas yang saya peroleh adalah murni didapat dari usaha-usaha lain yang sifatnya sah dan tidak memiliki hubungan apapun dengan jabatan sebagai pendamping desa. Semisal rumah itu dibangun jauh sebelum saya berada di TPPI P3MD Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Demikian juga dengan Kenderaan roda empat yang dimaksudkan,” Hasriadin, menjelaskan.
Hasriaddin, menambahkan secara pribadi jauh sebelum menjadi TPPI P3MD di Kecamatan Wangi-wangi Selatan, dirinya telah memilih penghasilan sehingga bisa memulai hidup layaknya orang lain yang telah berumah tangga.
“Alhamduillah, sebelum saya masuk TPPI P3MD, saya sudah bisa mengumpulkan rejeki dari kegiatan-kegiatan lain yang sangat tidak pantas untuk dijadikan bahan pemberitaan karena sifatnya pribadi,” tegas Hasriaddin.
Hasriaddin, berharap bahwa postingan penuh canda melalui sosial media yang telah diviralkan melalui pemberitaan media online itu bisa dimaklumi seluruh pihak. Sehingga tidak menjadi bahan perdebatan. Karena postingan candaan bisa diakses semua orang melalui mesin pencari google.
“Semoga klarifikasi ini bisa menghentikan seluruh polemi atas pemberitaan tersebut. Postingan candaan saya di sosial media itu, semua orang bisa mengambil atau melihatnya di mesin pencari google,” harap Hasriaddin. (*)