WAKATOBI, TRIBUN BUTON (UDIN)
Memperingati hari sumpah pemuda, warga Wakatobi yang tergabung dalam Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton (BOM KEPTON) melakukan aksi demonstrasi depan kantor bupati wakatobi, Senin 28 Oktober 2019.
Dalam aksinya, Bom Kepton menuntut lima janji Bupati Wakatobi selama berkampanye pada pilkada 2015 lalu. Mereka meminta bupati Wakatobi mundur dari jabatannya sebab dari lima janjinya tidak ditepati.
Jendral Lapangan, Roziq Arifin, dalam orasinya mengatakan bahwa janji Bupati Wakatobi menyalakan listrik di pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko 24 jam adalah pembohongan. Selain itu tambah Roziq, bupati Wakatobi pernah mengatakan akan turun berkantor selama tiga bulan bergiliran di masing-masing kecamatan di Wakatobi. Penempatan dokter di masing-masing kecamatan di Wakatobi , serta pemekaran Pulau Kapota menjadi kecamatan, dan akan mengahadirkan dokter spesialis di masing-masing kecamatan di Wakatobi. Semuanya merupakan kebohongan.
“Katanya akan mensejahterakan rakyat wakatobi, faktanya merugikan, sebab tanah masyarakat wakatobi yang di ambil oleh pemerintah tidak ada ganti rugi sampai sekarang,” ungkap Roziq.
Menurut Roziq, Bupati wakatobi kami anggap pembohong kelas kakap di wakatobi dan penghianat NKRI , pasalnya pada hari pelantikan DPRD wakatobi periode 2019-2024 telah mengeluarkan argumentasi bahwa daerah ini bukan lagi milik wakatobi, bukan lagi milik sulawesi tenggara, bukan lagi milik indonesia tetapi wakatobi sudah menjadi milik dunia.
“Ingat Boss, NKRI HARGA MATI,” tutup Roziq dalam Orasinya.
Amatan Media ini, dalam Aksi 28 Oktober 2019 tesebut massa aksi sempat adu mulut dengan polisi Pamong praja dan langsung meninggalkan Lokasi karna bupati tidak berada di kantor bupati.