BAUBAU, TRIBUN BUTON (Mira)
Gerak Jalan Indah (GJI) HUT RI yang digelar setiap tahun di Kota Baubau dinilai perlu dievaluasi. Jalur GJI yang melewati kawasan utama dan kawasan sibuk menenjadi polemik.
Selain jalanan macet, aktivitas dan erekonomian terganggu. Masyarakat berharap kedepan Pemkot Baubau dapat mengganti jalur dengan jalaur lain. Melalui akun sosial facebook (FB), Femi Yanti memberikan tanggapan dan masukan mengenai jalur GJI yang dinilai sudah tidak relevan dengn kondisi saat ini.
Mnurutnya, GJI di sisi lain dapat memicu dinamika perekonomian. Namun sangat disayangkan jika sebaliknya justru mengganggu aktivitas dan perekonomian sekitarnya.
Cuitan ini diupload 14 Agustus 2019 pukul 13.04 Wita dan mengundang reaksi pengguna FB lainya. Cuitan ini mendapat 62 like dan 52 komentar.
Beberapa komentar yang dilansir oleh TRIBUN BUTON (www.tribunbuton.com), yaitu pemilik akun facebook Aril Syah, Atik Lolik, Vanddrollan, Akhyar Buton, dan Syarif Arifin.
Ariel Syah: Bagus lomba gerak jalannya dirubah jalurnya mulai star dari stadion finisnya di kantor Walikota lama,
Atik Lolik: Yg lebih cucok kita yang tinggal di Blok M. Tadi saja ada yg mau ke pelabuhan ke kdi susahnya cari ojek, mau naik mobil juga dari blok M ke pelabuhan kan tidak bisa sementara kapal sudah bastom kan lucu kalau cari ojek angkat kopor lewati panggung penghomatan.
Vanddrollan: Betul bu, mesti ditinjau lagi rutenya, sya mau pulang saja mesti putar putar ke jembel.
Akhyar Buton: Kemarin mobil-mobil expedisi yang baru tiba dari Makassar harus menunggu lima sampai enam jam baru bisa keluar dari pelabuhan.
Syarif Arifin: Saya sepakat sekali kegiatan baris-berbaris tetap dilaksanakan hanya dirubah rutenya karena aktivitas berbaris selama ini di pusat kota Jl Yos Sudarso adalah pusat aktivitas.(*)