BAUBAU, TRIBUNBUTON (M.S.A)
Dua desa di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara terlibat bentrok. Kerusuhan antara Desa Gunung Jaya dan Sampoabalo ini terjadi Rabu 14.30 Wita.
Bentrokan ini mengakibatkan 30 unit rumah warga ludes dibakar, satu korban luka sabetan, satu unit pick Up milik Kades Gunung Jaya dibakar, satu unit motor juga dibakar penyerang. Bentrokan diduga akibat warga desa Gunung Jaya merasa terganggu dengan konvoi takbiran dengan knalpot resing, Senin malam 04 Juni 2019 pukul 20.00 Wita.
Sekira 40 orang pemuda Desa Sampuabalo berkonvoi menggunakan sepeda motor dengan kenalpot resing. Saat melijtas di Desa Gunung Jaya, konvoi ini memainkan gas motornya.
Sekira pukul 20.45 wita, Rombongan konvoi kembali ke Desa Sampuabalo dan melewati Desa Gunung Jaya. Ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung jaya massa yang melakukan konvoi berteriak-teriak.
“Kita serang Gunung Jaya” kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah rumah warga Gunung Jaya kemudian masyarakat Desa Gunung jaya tidak menerimanya dan terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya. Keributan itu sempat dilerai dua orang anggota polsek Sampuabalo.
Data yang dihimpun TRIBUN BUTON (tribunbuton.com), salah satu saksi mata warga Desa Gunung Jaya ketika diminta keterangannya menyampaikan, sekira pukul 14.30 Wita, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah. “Mereka gunakan bom molotof yang dilempar ke arah rumah warga,” jelasnya.
Melihat aksi brutal ini, masyarakat Desa Gunung Jaya melakukan perlawanan. Bentrokan berhasil diredakan ketika satu peleton Dalmas tiba di TKP dipimpin Wakapolres, Kompol Arnaldo Von Bullow SIk.
Untuk mencegah adanya serangan balasan, anggota Polres Buton dan anggota TNI (Koramil 13/La Salimu dan Koramil 02/Pasarwajo) masih melakukan penjagaan di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung jaya. Akibat dari kejadian ini kerugian ritafsir milyaran rupiah.(#)