Diskusi IWO Sorong Raya di Parapara: Belajar dari Peristiwa Banjir Bandang Sentani Papua

659

SORONG, TRIBUN BUTON
Ikatan Wartawan Online (IWO) Sorong Raya (Papua Barat 2) belajar dari peristiwa banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua Barat. Pelajaran bernilai yang patut diwaspadai umat manusia di muka bumi ini perihal penebangan hutan tanpa hentinya. Telah banyak pendapat, bahwa Papua telah menjadi korban deforestasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan dalih untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada hal Papua memiliki sumber daya hutan berlimpah ruah, harus menderita di Tanah sendiri, banjir bandang melanda Sentani.

Ketua Ikatan Wartawan Online Sorong Raya, Papua Barat Laurent Vatikano mengadakan diskusi di parapara bersama teman-teman wartawan yang telah bergabung dalam wadah organisasi IWO berpendapat, membuat perubahan dengan cara sederhana yakni mengajak seluruh bangsa Indonesia agar tidak membuang biji-bijian buah-buahan ke dalam tempat sampah.

Pada musim buah, seperti saat ini mangga, durian, rambutan, langsat, duku, manggis, nangka, alpukat dan lain-lain. Semua buah-buahan itu enak dimakan, namun hanya bisa ditanam oleh petani.

Ikatan Wartawan Online Sorong Raya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk jangan membuang biji buah-buahan itu langsung ke tempat sampah, tetapi membersihkan dan mengeringkannya di bawah sinar matahari dan membungkusnya dengan kertas atau Koran bekas. Biji-bijian itu bisa ditanam di pekarangan rumah sehingga tumbuh menjadi pohon yang bermanfaat bagi keluarga dan sekitarnya, ajak Laurent yang juga Dosen di Universitas Nani Bili Sorong, Papua Barat.

Selain itu, lanjut Ketua IWO Sorong Raya, setiap kali wartawan IWO berpergian melakukan peliputan, bisa membawa satu biji buah, melemparkan atau meminta izin pemilik lahan tanah kosong agar diizinkan satu atau dua buah bijian tumbuh di lahan itu dan menjadi miliknya. Berdoa agar biji itu bisa tumbuh dan menghasilkan buah. Satu biji jika tumbuh menjadi pohon dapat menyelamatkan ribuan orang termasuk sejumlah habitat lain yang hidup di alam.

Hal senada dari Sekretaris IWO Sorong Raya, Hotbert Purba juga berpendapat jika setiap orang dari Wartawan IWO bisa menanam satu pohon maka bumi terhindar dari pemanasan global, tidak kekurangan oksigen. Maka ajak Sekretaris IWO, jika menemukan tanah kosong terbuka, baik itu di jalan desa maupun di pinggir jalan raya, letakkan biji-bijian itu pada tempatnya. Bijian itu pasti tumbuh di musim hujan, terang Hotbert Purba. Jika dengan tindakan sederhana ini, kita dapat menyumbang satu pohon saja setiap musim bagi dunia kita, misi kita untuk menghijaukan dunia ini akan berhasil.

Baca Juga : Ikatan Wartawan Online Berbagi Kasih di Panti Asuhan

Juga, IWO Sorong Raya mendapat surat ajakan dari Pastor Bartolomeus Joko Wayan, SVD yang bertugas di Pulau Jawa mengajak wartawan IWO untuk menghijaukan bumi ini dengan menanam pohon. Pastor Joko panggilan akrabnya mencontohkan Pemerintah Thailand yang dengan giat mempromosikan penanaman biji buah buahan kepada seluruh warganya selama beberapa tahun terakhir dengan tidak membuang biji buahan melainkan menanamnya.

Pemerintah Thailand dan sejumlah petugas distrik telah mengkampanyekan hal ini secara agresif dan kini berhasil. Jumlah pohon buah-buahan di alam telah berlipat ganda berkali-kali terutama di distrik utara Thailand, terang Pastor Joko yang prihatin dengan banjir bandang di Sentani.

Selain mengajak IWO Sorong Raya di Provinsi Papua Barat, Pastor Joko juga dalam isi suratnya kepada IWO Sorong Raya, mengajak rakyat Indonesia agar tetap menanam satu biji setiap hari untuk menyelamatkan bumi Indonesia dari mara bahaya, seperti tanah longsor, banjir bandang, erosi, kerusakan hutan dan lain sebagainya.

Belajar dari masa lalu untuk meraih yang terbaik di masa depan. Thailand sangat inisiatif dan cemerlang menyebarkan kelimpahan di alam dengan cara yang sederhana namun efektif dengan berkontribusi kembali bagi generasi berikutnya. Harapan, semoga rakyat Indonesia bisa menanam satu pohon untuk anak cucu. Demikian ajakan dari Pastor Bartolomeus Joko Wayan, SVD di Tanah Misi. ( Ren IWO SR)(Monitorpapua)