
WAKATOBI, TRIBUN BUTON (Duriani)
Warga pulau Tomia Kabupaten Wakatobi inisial HD (44) yang dinyatakan positif Covid-19 hasil swab oleh gugus tugas Kota Baubau menolak untuk dikarantina. Dan memilih pulang ke Wakatobi ternyata pasien rujukan Puskesmas Usuku Tomia Timur ke RS Siloam Baubau.
Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Wakatobi, Muliadin, mengungkapkan pasien awalnya memeriksakan diri di Puskesmas Usuku. Dengan keluhan penyakit yang tidak berhubungan dengan Covid-19. Karena keterbatasan sarana prasarana maka disarankan untuk dirujuk ke RS Siloam Baubau.
“Awalnya pasien memiliki riwayat penyakit komplikasi termasuk penyakit gula. Karena keterbatasan sarana prasaran di Puskesmas, maka dirujuk ke RS Siloam Baubau,” ungkap Muliadin, di Wangi-Wangi Sabtu (5/7/2020).
Setelah tiba di RS Siloam lanjut Muliadin, dilakukan protokol Covid-19 yakni dirapied test dan hasilnya reaktif. Beberapa hari kemudian gugus tugas Kota Baubau di RS Palagimata melakukan rapied test kepada pasien. Dan hasilnya positif Covid-19.
“Jadi informasi dari gugus tugas Kota Baubau, saat hasil swab keluar dan dinyatakan positif. Pasien langsung dihubungi melalui telepon selulernya (HP) yang saat itu, pasien berada disalah satu penginapan untuk dijemput seterusnya akan dikarantina di rumah sehat. Tapi pasien menolak dan memohon agar menjalani isolasi mandiri di rumah kos-kosan,” ujar Muliadin.
Kata Muliadin, beberapa jam kemudian gugus tugas Kota Baubau bergegas ke salah satu penginapan tempat tinggal pasien dengan tujuan menjemputnya. Guna menjalani karantina, namun pasien telah terlebih dahulu meninggalkan Penginapan.
“Saat gugus tugas Kota Baubau tiba di Penginapan, pasien telah kabur entah kemana,” kata Muliadin.
Muliadin, menjelaskan jika gugus tugas Kota Baubau dibikin tak berdaya oleh pasien. Pasalnya, telepon seluler pasien seringkali non aktif. Kalau pun aktif saat dihubungi, pasien selalu memberikan keterangan palsu alamat keberadaannya.
“Gugus tugas Kota Baubau sempat dibikin stres oleh pasien karena sempat baku kejar-kejaran. Suatu ketika saat HP pasien aktif, pasien memberikan keterangan jika berada di Sula’a. Namun saat gugus tugas ke Sula’a, pasien tidak ada. Terakhir, dalam pelariannya pasien memilih pulang ke Wakatobi lewat kapal Fery Kamaru – Wanci Sabtu 4 Juli 2020,” jelas Muliadin, mengutip informasi dari gugus tugas Kota Baubau.
Untuk diketahui, saat ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, sudah menjalani karantina di ruang perawatan Covid-19 RSUD Wakatobi. Sehingga, pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Wakatobi menjadi dua orang. Karena sebelumnya juga masih ada satu warga pulau Binongko yang dinyatakan belum sembuh. (*)








