Wakil Gubernur Sultra Hadiri Kegiatan Sail to Indonesia di Kabupaten Buton Selatan

2385

BUSEL, TRIBUNBUTON.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Wagub Sultra) Ir Hugua M.Ling, menghadiri Pembukaan Sail to Indonesia 2025 di Pantai Singku, Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Minggu 24 Agustus 2025.

Ajang maritim bertaraf internasional tersebut digelar dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2025.

Wakil Gubernur Sultra didampingi isteri, Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Bupati Buton Selatan dan Forkopimda bersama-sama membuka dengan resmi kegiatan Pembukaan Sail to Indonesia 2025 itu.

Wakil Gubernur Sultra mengawali sambutannya dengan menyampaikan salam dari Gubernur Sultra, Andi Shmangerukka kepada seluruh peserta Yachter dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

“Sail to Indonesia bukan sekedar ajang pelayaran internasional. Tetapi merupakan jembatan diplomasi budaya dan promosi pariwisata yang sangat strategis. Melalui kegiatan ini, dunia internasional diajak untuk mengenal lebih dekat berbagai destinasi bahari dan budaya Indonesia yang luar biasa,” ujar Hugua.

Wagub Sultra mengungkapkan khusus terselenggaranya Sail to Indonesia di Kabupaten Buton Selatan menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan keindahan alam, kekayaan budaya serta keramahtamahan masyarakat Sultra khususnya di Buton Selatan.

Kabupaten Buton Selatan lanjut Hugua memiliki garis pantai yang panjang dan pulau-pulau yang eksotis serta warisan budaya yang khas. Merupakan salah satu mutiara yang belum sepenuhnya tereksplorasi.

“Olehnya itu, kehadiran para Da to Indonesia di BUSEL merupakan sebuah langkah besar dalam memperkenalkan potensi Buton Selatan ke panggung Global,” ucap Wagub Sultra.

Hugua, berkeyakinan pengalaman para tamu dalam kegiatan itu akan merasakan langsung mulai dari keindahan pantai Batu Atas, keramahan masyarakat lokal hingga kekayaan kuliner dan kesenian tradisional seperti Tarian Lariangi dan atraksi budaya Buton akan me jadi kenangan yang tak terlupakan.

Hugua, menjelaskan Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis merupakan wilayah kepulauan yang memiliki lebih dari 600 pulau. Letak strategis itu menjadikan Sultra sebagai wilayah potensial untuk pengembangan sektor maritim khususnya pariwisata bahati.

“Kabupatrn Buton Selatan sendiri yang terletak dibagian selatan pulau Buton, merupakan daerah yang kaya dengan keindahan laut dan budaya pesisir. Selain memiliki spot snorkeling dan diving yang menarik, daerah ini juga menyimpan berbagai kekayaan tradisional seperti perahu tradisional Lepa-Lepa, sistim kekerabatan adat serta kearifan lokal dalam menjaga laut dan hutan,” Wagub Sultra menjelaskan kepada para tamu Sail to Indonesia.

Menurut Hugua, kegiatan seperti Sail to Indonesia aka menjadi Catalyst (pemicu) bagi tumbuhnya sektor-sektor produktif, seperti ekonomi kreatif, industri UMKM, jasa pariwisata dan kuliner lokal. “Sudah saatnya potensi ini kita dorong bersama agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” bener Hugua.

Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu mengatakan Pemprov Sultra berkomitmen untuk mendukung penuh setiap langkah pengembangan pariwisata disetiap kabupaten/kota.

“Kami menyadari,pembangunan pariwisata yang berkelanjutan tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha serta komunitas lokal hingga masyarakat secara luas,” ujar Hugua.

Hugua, juga menyampaikan keyakinannya jika kegiatan itu akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Dan membuka peluang investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Tentunya, hal itu sejalan dengan upaya pemerintah provinsi dalam menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak utama pembangunan yang berkelanjutan.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI atas dukungannya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Saya juga mengapresiasi Pemkab Buton Selatan, panitia lokal, aparat keamanan, para relawan serta seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja keras deni suksesnya kegiatan Sail to Indonesia,” tukas Hugua.

“Kebersamaan ini menjadi kunci. Karena dengan kolaborasi yang solid, saya percaya BUSEL tidak akan dikenakan sebagai daerah singgah dalam pelayaran. Tetapi akan tumbuh menjadi destinasi unggulan pariwisata bahari Indonesia,” tambah Hugua.

Untuk diketahui, jumlah peserta Sail to Indonesia 2025 sesuai data sebanyak 109 orang dan 36 Kapal Yacth. (Adm)