BUSEL, TRIBUNBUTON.COM – Sebanyak Sembilan Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Administrasi Pembangunan Universitas Halu Oleo (UHO). Memilih Kabupaten Buton Selatan (Busel) sebagai lokasi kegiatan studi lapangan.
Studi lapangan yang berlangsung 29 November – 1 Desember 2025 dibawah Dosen Pembimbing lapangan, Dr Liwaul S.Sos.MSi itu. Meneliti pengelolaan destinasi wisata sebagai upaya mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selama tiga hari, tim mengunjungi sejumlah destinasi wisata unggulan, termasuk ikon kebanggaan daerah yakni Waburi Park. Kunjungan itu bukan hanya bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga langkah penting untuk memahami bagaimana manajemen destinasi diterapkan di lapangan agar tetap kompetitif dan mampu menarik wisatawan secara berkelanjutan.
Para mahasiswa menggali berbagai aspek pengelolaan, mulai dari strategi pengembangan daya tarik wisata, pola kerja sama dengan masyarakat, hingga tantangan teknis dan administratif yang dihadapi pengelola. Temuan lapangan akan menjadi landasan analitis dalam menyusun rekomendasi peningkatan kinerja destinasi wisata di Buton Selatan.
Pada hari terakhir kegiatan, Senin 1 Desember 2025, tim melakukan audiensi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Selatan di Kecamatan Batauga. Pertemuan tersebut membahas peran strategis pemerintah daerah dalam pengelolaan destinasi wisata, arah kebijakan pariwisata, hingga kontribusinya terhadap penguatan PAD. Mahasiswa juga menelaah aspek tata kelola, regulasi, serta dukungan kebijakan yang dapat mempercepat pengembangan sektor pariwisata.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir rancangan kebijakan publik yang siap diusulkan kepada DPRD Buton Selatan. Rekomendasi tersebut akan menjadi kontribusi akademik bagi pemerintah daerah dalam memaksimalkan potensi wisata, memperkuat manajemen destinasi, dan meningkatkan daya saing pariwisata Buton Selatan.
Studi Lapangan itu juga, sekaligus menegaskan komitmen Pascasarjana UHO untuk menghadirkan riset yang aplikatif dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah, khususnya dalam mendorong pengelolaan pariwisata yang profesional, inovatif dan berkelanjutan. (adm)
