KENDARI, TRIBUNBUTON.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir Hugua M.Ling, menegaskan pentingnya apel gabungan sebagai momentum memperkuat semangat kebangsaan dan kinerja ASN.
Kegiatan apel gabungan bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan wadah komunikasi langsung antara pimpinan dan seluruh aparatur pemerintah.
“Apel seperti ini bukan hanya sekadar berkumpul, tapi merupakan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan arah pembangunan. Ini momen yang bermakna bagi saya,” tegas Hugua, saat memimpin apel gabungan ASN lingkup Pemprov Sultra di Lapangan Kantor Gubernur, Senin 2 Juni 2025.
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Wakil Gubernur mengajak seluruh ASN untuk memahami sejarah dan makna ideologis bangsa. Dimana, momen bersejarah 1 Juni 1945 ketika Bung Karno memperkenalkan Pancasila dalam sidang BPUPKI sebagai dasar negara.
“Kalau kita tidak memahami sejarah bangsa, maka kita akan bekerja hanya sebatas administrasi, tanpa ruh kebangsaan. ASN harus sadar bahwa perannya adalah bagian dari pembangunan bangsa, bukan sekadar pekerja birokrasi,” ungkap Hugua.
Wakil Gubernur Sultra, pada kesempatan itu mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap visi-misi pemerintah provinsi. Khususnya visi ASR-Hugua yang menjadi pedoman pembangunan daerah.
Wagub Sultra meminta seluruh jajaran mulai dari kepala OPD hingga petugas kebersihan untuk memahami arah pembangunan agar program-program pemerintah tidak berjalan tanpa dasar yang jelas.
“Saya ingatkan, jangan sampai kita masuk kantor hanya urus administrasi. Kita harus tahu, kita ini kerja untuk siapa, untuk apa. Kalau tidak pahami sejarah bangsa, kita bisa kehilangan arah,” tegasnya.
Hugua, mengingatkan kembali kepada seluruh kepala OPD dan ASN untuk memahami visi-misi kepemimpinan daerah saat ini, yaitu ASR-Hugua. Ia menyayangkan jika pembangunan berjalan tanpa pijakan visi yang jelas.
“Mulai dari kepala SKPD sampai tukang sapu, harus tahu visi ASR-Hugua. Kalau tidak, pembangunan hanya jalan begitu saja, tidak paham arahnya,” katanya.
Terkait realisasi anggaran, Wakil Gubernur Sultra menyampaikan keprihatinannya atas rendahnya serapan anggaran bulan lalu yang baru mencapai 9 persen. Hugua, meminta seluruh OPD segera mengeksekusi program yang telah direncanakan dan tidak terjebak dalam teori semata.
“Jangan banyak berteori. Pemerintahan itu bukan soal teori, tapi soal eksekusi. Fungsi APBD itu untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Kalau uang masih disimpan di Bank, maka pasar kita lesu. Konsumsi masyarakat juga lemah,” ujarnya dengan nada tegas.
Wagub Sultra menargetkan pada evaluasi bulan Juni nanti, serapan anggaran bisa mencapai 20 hingga 30 persen. Sehingga fungsi belanja daerah sebagai stimulus ekonomi benar-benar terasa oleh masyarakat.
“Kepala OPD tolong segera evaluasi dan eksekusi program yang bisa dijalankan. Tidak usah tunggu-tunggu. Masyarakat butuh kita bergerak cepat,” pungkasnya.
Di akhir arahannya, Wakil Gubernur berharap semangat kebangsaan yang lahir dari nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan dalam tindakan nyata, terutama melalui kinerja optimal seluruh ASN di lingkup Pemprov Sultra. (Rilis/adm)