Jadi Khatib Salat Idul Fitri 1446 H, Menteri ATR/BPN Bahas Tiga Pesan Usai Ramadan

60

JAKARTA, TRIBUNBUTON.COM – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, bertindak selalu khatib dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H. Di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta, Senin 31 Maret 2025.

Dalam khotbahnya, Nusron Wahid, menyampaikan tiga pesan penting yang dapat dimaknai setelah menjalani bulan Ramadan.

Pesan pertama adalah pesan moral dalam diri kita atau tahdzibun nafsi. Artinya, di bulan Ramadan kita harus mawas diri. Kedua, pesan keadilan sosial karena salah satu kewajiban memasuki bulan Syawal adalah membayar zakat fitrah. Ketiga adalah jihad, yaitu usaha manusia untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

Berkaitan dengan pesan keadilan sosial, Menteri Nusron berharap semangat bulan suci Ramadan dapat menginspirasi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan pemerataan harta terutama dalam sektor pertanahan.

Menurut Menteri Nusron, prinsip keadilan dan pemerataan menjadi dasar kebijakan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB). Ia menegaskan, Presiden Republik Indonesia telah memberikan arahan agar prinsip tersebut diterapkan secara adil tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Yang besar tetap harus besar, tetapi juga harus membantu yang kecil agar bisa berkembang. Tidak boleh ada dominasi satu pihak saja,” pesan Menteri ATR/BPN.

Menteri Nusron, mengungkapkan pemerintah tengah merancang kebijakan yang mendukung usaha kecil. Salah satunya mempermudah akses dalam pengajuan HGU dan HGB. Ia pun menyoroti soal kebijakan plasma perkebunan, di mana perusahaan besar yang memperoleh HGU atau HGB harus berbagi dengan masyarakat.

“Saat ini, pengusaha besar hanya memberikan sekitar 20 persen plasma kepada rakyat kecil. Kami berencana menaikkan angka tersebut menjadi 30-50 persen,” jelasnya.

Pentingnya pemberantasan mafia tanah juga menjadi perhatian Nusron Wahid. Di momen ini, ia menegaskan komitmennya untuk memastikan tanah tidak dikuasai secara ilegal dan untuk mengurangi low investment.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera menyertipikatkan tanah mereka guna menghindari penyalahgunaan hak atas tanah dan potensi sengketa.

“Mafia tanah harus kita tangkap! Bahkan, beberapa sudah kita miskinkan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Sebagai menteri, saya harus memberikan contoh dan menertibkan jajaran saya. Tidak mungkin ada tanah yang diserobot tanpa melibatkan orang dalam BPN. Ini akan kami tertibkan,” tegasnya.

Adapun salat Idulfitri di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari ini berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan. Turut serta dalam pelaksanaan ibadah, Pembina IKAWATI ATR/BPN, Dily Rosi Nusron Wahid, serta ribuan jemaah yang memadati masjid. (Rilis/adm)