WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Disela-sela kunjungan kerjanya di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menempatkan waktu mengunjungi tanah leluhur di Pulau Tomia Kabupaten Wakatobi. Sabtu 8 Maret 2025.
Informasi dihimpun Tribunbuton.com, Menteri ESDM tiba di Pulau Tomia melalui Bandara Maranggo dengan menggunakan pesawat jet pribadi. Dengan ditemani isteri dan ketiga anaknya serta beberapa orang disinyalir bagian dari rombongannya.
Setelah beberapa saat tiba di Bandara Maranggo Pulau Tomia. Bahlil Lahadalia, isteri dan ketiga anaknya telah ditunggui keluarga dan kerabat. Selanjutnya menuju Desa Kulati untuk berziarah di makam/kuburan leluhurnya.
Usai berziarah di makam leluhurnya di Desa Kulati. Menteri ESDM, isteri dan ketiga anaknya didampingi keluarga/kerabat di Pulau Tomia langsung menuju Kelurahan Waha untuk melakukan hal yang sama.
Masih di hari yang sama (Sabtu, red). Menteri ESDM juga mengunjungi Pulau Binongko dan Kaledupa untuk hal yang sama, yakni berziarah di makam leluhurnya.

Menjelang waktu berbuka puasa. Bahlil Lahadalia, isteri dan ketiga anaknya menuju rumahnya La Harmoni, keluarga dekat Menteri ESDM di Kelurahan Waha untuk persiapan buka puasa dan makan malam.
Dalam sejumlah video singkat yang beredar di sejumlah platform media sosial. Tampak Menteri ESDM melakukan tatap muka dan diskusi singkat dengan warga menggunakan bahasa daerah Tomia.
Camat Tomia, Jamudin SPd.MSi, mengungkapkan saat Menteri ESDM berada di rumah keluarga (La Harmoni, red) di Kelurahan Waha Tomia. Sejumlah masyarakat setempat yang datang untuk menyapa dan sekedar melihat Menteri ESDM secara dekat. Memohon kepada Menteri ESDM untuk memperhatikan dan memperjuangkan beberapa infrastruktur di pulau Tomia.
Diantaranya, peningkatan kapasitas mesin PLN sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah di Pulau Tomia. Serta kondisi mesin PLN yang tidak stabil karena sering mengalami kerusakan.

Masyarakat Pulau Tomia juga lanjut Jamudin, meminta Menteri ESDM untuk diperjuangkan pembangunan dermaga kapal Pelni. Karena selama ini, kapal milik PT Pelni (Sabuk Nusantara) yang melayani rute dan melewati Pulau Tomia melakukan proses bongkar muat barang dan penumpang dilakukan tengah laut.
Masyarakat Pulau Tomia juga memohon kepada Menteri ESDM agar kapal milik PT Pelni yakni KM Barombong dan membuka rute pelayaran di Pulau Tomia agar digantikan dengan kapal yang lebihbbesar. Mengingat kondisi perairan di Wakatobi yang rentan dengan ombak besar.
“Jadi semua usulan masyarakat itu, Pak Menteri ESDM menjawabnya bahwa nanti koordinasikan atau sinkronkan dengan program pemkab Wakatobi. Nanti Pak Menteri ESDM akan bantu mengkoordinasikan dengan pihak terkait di Jakarta,” ungkap Camat Tomia, mengutip pernyataan Bahlil Lahadalia.
Sebelum terbang menuju Kota Baubau besoknya (Minggu, red) untuk meneruskan kunjungan kerja. Menteri ESDM bersama keluarga bermalam/menginap di Marind ECO Resort Kollo Soha Tomia.
Untuk diketahui pula, tampak Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi turut mendampingi Menteri ESDM di Pulau Tomia. (Adm)









